RIBNOVO, KOMPAS.TV – Di malam bulan suci Ramadan, kaum muslim dari penjuru barat-daya Bulgaria berbondong-bondong memadati desa lereng gunung Ribnovo untuk ikut berpartisipasi dalam festival perayaan, musik dan sunat alias khitan massal.
Tahun ini, seperti dilansir dari The Associated Press, Senin (12/4/2021), festival yang digelar selama 4 hari di Ribnovo, desa pegunungan sekitar 130 kilometer di selatan ibukota Sofia itu dibayangi pandemi Covid-19. Namun, lantaran sebagian besar acara digelar di luar ruangan, warga setempat memutuskan untuk tetap menggelar tradisi tersebut, termasuk upacara sunat yang merupakan kewajiban bagi laki-laki muslim.
Baca Juga: Seru! Tradisi Sunatan Masal Anak-anak di Pulau Bungin
Ritual massal ini digelar saban 4 hingga 5 tahun sekali, bergantung pada permintaan warga. Pun, lantaran sebagian besar warga di kawasan itu merupakan kaum papa dan jarang bisa menyisihkan uang untuk menggelar perayaan ritual khitan pribadi.
Kurangnya lapangan pekerjaan di kawasan ini memaksa banyak warga pergi ke luar negeri untuk mencari peruntungan yang lebih baik. Namun, pandemi memaksa sebagian warga kembali pulang.
Baca Juga: Sunatan Massal Di Tengah Pandemi Warga Antusias
Ismail Atipov (31) yang 10 tahun belakangan tinggal dan bekerja di Pamplona, Spanyol, memutuskan pulang kampung demi merayakan festival ini bersama putranya yang baru lahir.
“Saat istri saya hamil, saya berjanji akan mengikuti acara ini jika bayi saya laki-laki. Ia lalu lahir, dan di sinilah saya,” ujarnya gembira.
Ismail junior menjadi satu dari sekitar 80 bayi yang disunat pada Minggu (11/4/2021) selama festival berlangsung.
Baca Juga: Bulgaria Secara Mengejutkan Usir Diplomat Rusia, Keterlibatan dari Kegiatan Mata-Mata?
Persiapan upacara sunat dilangsungkan selama 3 hari.
Ratusan warga memadati jalanan untuk menyambut prosesi pawai yang mengawali upacara sunatan massal. Para ayah yang bangga, menaiki kuda sambil menggendong bayi lelaki mereka yang dibungkus selimut bertabur bunga.
Festival diakhiri dengan gulat minyak dan kompetisi lari.
Baca Juga: Saling Tolong Menolong dengan Sunatan Massal
Sekitar 3.500 penduduk Ribnovo merupakan kaum minoritas Pomak, yang leluhur Kristen mereka beralih memeluk agama Islam selama kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah selama 5 abad. Hampir seperlima dari 1 juta warga muslim Bulgaria merupakan kaum Pomak.
Banyak warga desa Ribnovo berusia lanjut yang masih mengingat penindasan terhadap kaum minoritas muslim selama rezim Komunis Bulgaria bercokol. Penindasan ini termasuk di antaranya berupa pemaksaan perubahan nama muslim dan larangan sunat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.