Kompas TV nasional breaking news

Lia Eden Dikremasi Secara Tertutup, Grand Heaven jadi Tempat Peristirahatan Terakhir

Kompas.tv - 12 April 2021, 12:39 WIB
lia-eden-dikremasi-secara-tertutup-grand-heaven-jadi-tempat-peristirahatan-terakhir
Lia Eden, Pimpinan Salamullah (Sumber: suara.com)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Prosesi kremasi jenazah Lia Aminuddin atau Lia Eden pimpinan Salamullah dilaksanakan secara tertutup di Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Senin (12/4/2021).

Diketahui, proses kremasi jenazah Lia Eden dilaksanakan pukul 10.00 WIB. Dilansir dari Suara.com, salah satu petugas keamanan Grand Heaven, pihak media tidak diizinkan untuk melakukan peliputan. Hal tersebut berdasar pada permintaan pihak keluarga Lia Eden.

Baca Juga: Berita Duka, Lia Eden Meninggal di Usia 73 Tahun

"Jadi ini bukan peraturan dari kami, tapi ini permintaan dari pihak keluarga bahwa media tidak boleh masuk," terang salah satu petugas di Grand Heaven.

Sekitar pukul 10.00 WIB, di lokasi tersebut terlihat hanya ada beberapa mobil jenazah yang masuk dengan diikuti mobil pengunjung keluar masuk. Sementara pengikut Lia Eden, tidak terlihat di sekitaran gedung Grand Heaven, Pluit. Belum ada kabar pasti mengenai penyebab kematian. Hanya saja, pada Jumat (9/4/2021) dikabarkan Lia Eden sempat pingsan dan dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil pribadi.

Seperti diketahui bersama, Lia Aminuddin meninggal pada 9 April 2021 pada umur 73 tahun. Ia dikenal sebagai pimpinan Salamullah, sebuah aliran kepercayaan baru melanjutkan ajaran 3 Agama Samawi: Yudaisme, Kekristenan, dan Islam, dan menyatukan dengan agama-agama besar lainnya termasuk Buddhisme, Jainisme, dan Hindu di Indonesia.

Lia Eden bahkan sempat menghebohkan lini masa karena mengaku sebagai titisan Bunda Maria dan ditugaskan Jibril untuk mengabarkan kedatangan Yesus Kristus ke muka bumi. Tak hanya itu, ia pun sempat membuat beberapa ramalan yang sensasional yang mengundang reaksi Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memfatwakan Lia Eden sebagai penyebar aliran sesat dan melarang perkumpulan Salamullah pada bulan Desember 1997.

Baca Juga: PM Kamboja: Umat Muslim Kamboja yang Meninggal Akibat Covid-19 Tidak Perlu Jalani Kremasi



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x