BEIJING, KOMPAS.TV - Sebanyak 21 pekerja masih terjebak dalam tambang batu bara Fengyuan di Kabupaten Hutubi sejak Sabtu (10/4/2021) malam waktu setempat.
Melansir dari Al Jazeera, saat ini baru delapan orang yang berhasil dievakuasi setelah banjir memutus aliran listrik di bawah tanah dan mengganggu komunikasi di wilayah Xinjiang, China.
Baca Juga: Pemerintah China Desak Jepang Kaji Ulang Keputusan Buang Air Limbah Radioaktif PLTN Fukushima
Menurut kantor berita resmi Xinhua, para pekerja sebelumnya tengah meningkatkan mutu situs tersebut, seperti dikutip dari Kompas.com
Penyiar CCTV menyampaikan, tim penyelamat telah menemukan lokasi 12 dari 21 petambang yang terperangkap namun tidak jelas apakah mereka semua bersama.
Petugas penyelamat mencoba memompa air dari poros banjir dan menyalurkan udara ke dalam tambang, tetapi pengoperasian pompa akan menjadi tantangan tersendiri.
Baca Juga: Dianggap Langgar Aturan Persaingan Usaha, Pemerintah China Denda Alibaba 2,8 Miliar Dollar AS
Kecelakaan pertambangan memang sering terjadi di China.
Pada Januari, 22 pekerja terjebak di sebuah tambang di provinsi Shandong, China timur.
Insiden tersebut terjadi setelah ledakan merusak pintu masuk, sehingga pekerja terjebak di bawah tanah selama kurang lebih dua minggu.
Dari proses evakuasinya sebelas orang berhasil ditarik hidup-hidup, namun 10 lainnya tewas dan satu penambang masih belum ditemukan.
Baca Juga: China Selesaikan PLTA Berkapasitas 16 Gigawatt, Beroperasi Bulan Juli.
Pada Desember tahun lalu, 23 penambang tewas setelah terperangkap di bawah tanah di kota barat daya Chongqing.
Hanya beberapa bulan setelahnya 16 orang lainnya meninggal, karena keracunan karbon monoksida di tambang batu bara lain di kota itu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.