TIMIKA, KOMPAS.TV – Kepala SMPN 1 Beoga, Kabupaten Puncak Junaidi Arung Sulele berhasil lolos dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat dia bersama almarhum Guru Yonatan Renden yang ditembak KKB pada Jumat (9/4) Sore.
Junaidi menceritakan saat itu dia bersama Almarhum Yonathan pergi ke rumah Junaidi untuk mengambil terpal dengan maksud untuk menutup peti jenazah Almarhum Oktovianus Rayo yang tewas di tembak sehari sebelumnya.
Namun saat keluar dari rumah, mereka ditembak kelompok kriminal bersenjata.
Tembakan itu pun mengenai almarhum Yonatan. Sedangkan Junaidi lari ke arah semak-semak.
“saya ke rumah penduduk, namun keluar lagi karena merasa tidak nyaman dan pergi ke tempat persembunyian,”ujar Junaedi.
Menurut Junaedi, Guru Yonatan sempat lari ke sebelah kiri namun sekitar lima meter Yonatan terjatuh ditembak KKB.
Saat bersembunyi, Junaidi mendengar suara aparat keamanan yang membawa Jenazah Yonatan. Dia pun keluar dari persembunyian dan kembali ke Koramil dengan selamat.
Junaidi menuturkan bahwa kabar dia diculik KKB tidak benar. Hal itu karena saat aparat keamanan akan mengambil Jenazah Yonatan, mereka memeriksa rumah Junaidi tidak menemukannya.
"anggota berfikir saya diculik karena anggota tidak temukan saya,"ujar Junaedi
Video Editor: Febi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.