JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid, mengatakan pandemi telah mengubah lanskap industri di Indonesia.
Di mana, setiap industri mengalami dampak yang berbeda-beda. Misalnya, industri di bidang penyedia kebutuhan dan alat kesehatan mengalami peningkatan, namun beberapa industri lain mengalami kontraksi akibat menurunnya permintaan seperti transportasi, akomodasi, perdagangan dan manufaktur.
“Di luar itu, industri yang esensial seperti kesehatan dan pertanian justru menunjukkan pertumbuhan yang kuat selama tahun 2020. Pertumbuhan pertanian didorong oleh peningkatan produksi terutama tanaman pangan dan sayuran,” ujar Arsjad Rasjid.
Hal itu dipaparkan Arsjad dalam dialog dengan para pengusaha membahas peran asosiasi pengusaha dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19 di Grand Ballroom Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Jumat (9/4/2021).
Menurutnya, perbedaan dampak yang dialami setiap industri memerlukan penanganan dan stimulus ekonomi yang berbeda pula.
"Istilahnya penyakit, ada obatnya. Nah, setiap industri mempunyai sakit yang berbeda-beda, mesti diberi obat yang berbeda."
Maka dari itu, dirinya berinisiatif membuat agenda bertajuk ‘Industry Talks’ membahas problem serta aspirasi dari para pengusaha yang tergabung dalam perwakilan asosiasi industri di Indonesia.
Melalui agenda ini, Arsjad berharap, Kadin ke depannya dapat berperan lebih aktif untuk membantu mengatasi problem serta mewujudkan aspirasi para asosiasi pengusaha tersebut.
Ia juga mengatakan, Kadin bisa mengambil peranan penting sebagai partner utama pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional.
Selain itu, Arsjad juga menuturkan tantangan para asosiasi pengusaha di era digital. Melihat saat ini, terjadi perubahan kebiasaan masyarakat dalam aktivitas jual beli, yang hampir semuanya beralih menggunakan digital.
Arsjad menambahkan, peran asosiasi pengusaha membantu pemerintah dalam mempercepat program vaksinasi di Indonesia juga sangat penting. Salah satunya melalui program vaksinasi mandiri atau gotong royong.
“Untuk mendapatkan vaksin saja susah. Jadi untuk mendapat kuota vaksin, pemerintah sudah luar biasa. Selanjutnya yang terpenting adalah vaksinasinya itu sendiri,” kata Arsjad.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM Bahlil Lahadalia, Ekonom senior sekaligus Komisaris Bank Mandiri M Chatib Basri, serta turut hadir melalui virtual Deputi bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Daya Saing Setwapres Ahmad Erani Yustika.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.