JAKARTA, KOMPAS.TV- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambut baik dibukanya kembali Masjid Istiqlal untuk kegiatan tarawih dan salat lima waktu. Anies pun mengimbau seluruh masyarakat yang melakukan tarawih dan salat lima waktu di masjid untuk menaati protokol kesehatan.
“Ini berlaku juga untuk masjid-masjid yang lain, bahwa prinsip utamanya adalah menjaga jarak, menggunakan masker, dan beribadah di masjid secara proporsional,” kata Anies Baswedan, Jumat (9/4/2021).
“Artinya kegiatannya adalah kegiatan khusus ibadah saja,” tambah Anies Baswedan.
Baca Juga: Masjid Istiqlal Buka Tarawih dan Shalat 5 Waktu, Nasaruddin Umar: Tidak Ada Buka Puasa Bersama
Lebih lanjut, Anies mengajurkan agar kegiatan iftar (buka puasa -red) dan sahur selama Ramadan tidak dilakukan di masjid. Sebab, kegiatan bukan puasa dan sahur di masjid ada kebutuhan membuka masker.
“Hindari kerumunan, hindari buka masker, jadi prinsipnya seperti itu,” ujarnya.
Anies lebih lanjut mengomentari soal Masjid Istiqlal yang memfasilitasi hanya 2.000 orang selama Ramadan. Anies menuturkan, jumlah tersebut untuk ukuran kapasitas Istiqlal terbilang kecil, karena kapasitas Istiqlal ini 250.000.
“Jadi kalau seluruhnya dipakai 250.000 ini hanya digunakan 2.000, ini menandakan keseriusan untuk menjaga keselamatan,” ucapnya.
Baca Juga: Masjid Istiqlal Resmi Dibuka Hanya untuk Salat Tarawih dan Lima Waktu, Jemaah Dibatasi 30 Persen
“Masjid-masjid yang lain, kami imbau untuk hanya digunakan oleh masyarakat di sekitar masjid itu saja. Tujuan utamanya tidak lebih tidak kurang adalah pengendalian, apabila muncul kasus kita dengan mudah melakukan tracing,” lanjutnya.
Sebelumnya, Imam Besar Nasaruddin Umar mengatakan Masjid Istiqlal resmi membuka kembali kegiatan tarawih dan salat lima waktu. Kendati demikian, Masjid Istiqlal tidak memperbolehkan kegiatan buka puasa dan sahur karena dalam situasi pandemi Covid-19.
Selain itu, sambung Nasaruddin Umar, untuk pelaksanaan tarawih di tengah situasi pandemi Covid-19, Nasaruddin Umar menyampaikan pihaknya sudah melakukan beberapa kali simulasi dan antisipasi.
Nasaruddin berharap, Istiqlal bisa menjadi contoh bagi masjid-masjid yang ada di Indonesia tentang bagaimana melaksanakan ibadah saat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Masjid Istiqlal Buka saat Ramadan, Gelar Tarawih Berjamaah secara Terbatas
“Bagaimana sistem protokol kesehatan itu diindahkan,” ujarnya.
“Kami sudah mengatur jarak satu setengah meter di antara satu jamaah dengan satu jamaah yang lain, kemudian hand sanitizer, sabun di tempat tempat wudu, kemudian juga tempat wudunya kami kontrol, tidak boleh berkerumun,” jelasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.