Junta Militer Myanmar Tangkap Aktor Tampan Penentang Kudeta

YANGON, KOMPAS.TV - Ancaman junta militer Myanmar untuk menangkap selebritis dan influencer yang menentang mereka akhirnya benar-benar dilakukan.

Adalah Paing Takhon, seorang aktor tampan yang ditangkap junta militer karena menentang kudeta Myanmar.

Takhon merupakan aktor terkenal dan memiliki jutaan fans di Myanmar dan Thailand.

Baca Juga: Kedutaan Myanmar di Inggris Dikuasai Junta Militer, Duta Besar Diusir dan Bermalam di Mobil

Ia pun aktif melakukan protes secara online atau turun langsung untuk melakukan unjuk rasa.

Takhon beberapa kali terlihat mengikut unjuk rasa. Ia pun kerap mem-posting pemimpin demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi.

Dikutip dari BBC, Berdasarkan laporan saudari Takhon, Thi Thi Lwin di Facebooknya, sekitar 50 tentara dengan delapan truk militer menangkapnya, Kamis (8/4/2021) pagi.

Baca Juga: Bantah Tuduhan Bunuhi Anak-Anak, Junta Militer Myanmar Malah Salahkan Demonstran

Seorang rekannya, yang tak mau disebut namanya mengungkapkan Takhon ditangkap dari rumah ibunya di Dagon Utara, Yangon.

Mereka mengungkapkan aktor berusia 24 tahun itu mengalami depresi yang serius.

Salah seorang kenalannya mengatakan ia tak mampu berjalan dengan benar. Sayangnya, tak ada detail lebih lanjut mengenai hal itu.

Baca Juga: Taiwan Ungkap Kesiapan Tembak Jatuh Drone China yang Mendekat

Meski begitu, mereka mengatakan Thakon menyadari konsekuensi yang didapatnya, dan mengaku tak takut.

Dua ponsel miliknya juga dibawa oleh militer. Instagram Takhon, yang memiliki jutaan pengikut juga ditutup bersamaan dengan akun Facebook miliknya.

Junta militer Myanmar sebelumnya memang mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi sekitar 100 sutradara, aktor, selebriti dan jurnalis yang menentang kudeta.

Baca Juga: Waduh, Artis dan Influencer Jadi Target Penangkapan Junta Militer Myanmar

Pada awal pekan ini, pihak junta militer telah menangkap salah seorang komedian ternama Myanmar, Zarganar.

Sebelumnya, mantan pemenang putri kecantikan Myanmar, Han Lay, telah mengungkapkan perlawanannya terhadap kudeta di Thailand.

Unjuk rasa besar-besaran hingga saat ini masih terjadi di Myanmar setelah kudeta dilakukan junta militer terhadap pemerintahan yang sah pada 1 Februari lalu.