YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Tokoh wayang Gatotkaca di tangan Sardi Beib bisa joget bak orang berdisko. Alunan I Want To Be Free, lagu band legendaris Inggris, Queen, mengiringi gerak si otot kawat tulang besi.
Wayang transparan yang menari itu tampak berkilat diterpa lampu panggung. Mirip lampu kristal. Serupa dengan cara Sardi Beib menamai wayang buatannya itu, wayang kristal.
Wayang kristal bikinannya terbuat dari botol air mineral bekas. Ketimbang jadi sampah, ia bereksperimen membuat wayang dari bahan itu.
Baca Juga: Perajin Wayang Golek Bertahan di Tengah Pandemi
Hanya dengan modal tiga botol air mineral bekas seharga Rp 600, ia berhasil membuat wayang Gatotkaca yang kemudian dibeli orang senilai Rp 1,5 juta.
"Oh, ternyata bisa, ya, limbah botol bekas jadi barang bernilai tinggi," ujar Sardiman, nama asli Sardi Beib, di sela-sela workshop pembuatan wayang kristal dalam rangkaian perhelatan pameran wayang Trilogi Mencari Arjuna di pendopo Asdrafi Yogyakarta, Kamis (8/4/2021).
Laki-laki berusia 62 tahun itu sebenarnya baru lima bulan terakhir rajin membuat wayang kristal. Ia banyak membuat tokoh punakawan dan Pandawa.
Idenya justru muncul di tengah pandemi Covid-19. Biasanya Sardi Beib rajin berkeliling dan mengadakan workshop pembuatan wayang dari sampah kertas dan barang bekas.
Sebagai pemilik Sanggar Topeng Koran, ia memang rajin berkeliling dan mengajari banyak orang membuat wayang dari bahan limbah secara cuma-cuma. Jadi, wajar saja ia terkejut mendapati harga jual wayang kristal bisa mencapai jutaan rupiah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.