JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo mengajak seluruh keluarga besar LDII untuk meningkatkan toleransi dalam kehidupan sosial keagamaan. Dengan selalu menyuarakan dan melaksanakan sikap terbuka terhadap perbedaan-perbedaan pandangan keagamaan.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi saat peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional IX LDII Tahun 2021 di Istana Negara, Rabu (7/4/2021).
“Walaupun kita berbeda, berbeda suku, berbeda ras, berbeda agama juga berbeda pandangan dalam keagamaan tetapi kita tetap saling menghormati, tetap bersatu, tetap rukun dan bersama-sama bergotong-royong,” kata Jokowi.
Baca Juga: Mensesneg : Ambil Alih Aset TMII Senilai Rp 20 Triliun dari Yayasan Harapan Kita Rekomendasi BPK
“Sikap toleran adalah sebuah keharusan. Saling menghargai segala perbedaan termasuk perbedaan keyakinan, saling menghormati, dan belajar dari orang lain. Sehingga tercapai kesamaan sikap yang saling menghormati dalam perbedaan-perbedaan,” tambahnya.
Presiden Jokowi menegaskan, pemerintah berkomitmen dan akan terus berupaya untuk mendorong moderasi beragama.
Atas dasar itu, sambung Jokowi, sikap sikap yang tidak toleran apalagi yang disertai dengan kekerasan fisik maupun verbal harus hilang dari Bumi Pertiwi Indonesia.
Baca Juga: Jokowi Beri Rp 500 Ribu Per Keluarga Tiap Bulan untuk Korban Terdampak Bencana di NTT
“Sikap keras dalam beragama yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat tidak boleh ada di negeri kita yang kita cintai ini,” tegas Jokowi.
Bagi Presiden Jokowi, komitmen LDII untuk menganut paradigma baru yang terbuka, toleran, dan berbhinneka tunggal ika harus terus ditingkatkan lagi.
“Yang sangat menghormati agama lain, yang sangat menghormati umat Islam, yang mempunyai pandangan keagamaan yang berbeda, yang bersedia bekerjasama dengan ormas ormas Islam lainnya,” ujarnya.
Baca Juga: Terbongkar Oknum Guru Ngaji Cabuli Murid, Orang Tua Curiga Anaknya Pulang Ziarah Minta Dikawinkan
“Dan tentu saja jangan ada sedikitpun pandangan untuk menjauh dari kelompok-kelompok Islam yang lainnya,” lanjutnya.
Lebih lanjut Presiden Jokowi memastikan pemerintah tidak akan membiarkan tumbuhnya sikap tidak toleran dan sikap tertutup.
“Pemerintah akan bersikap tegas terhadap segala bentuk intoleransi yang bisa merusak sendi-sendi kebangsaan kita. Oleh karena itu organisasi keagamaan di Indonesia harus meningkatkan moderasi beragama yang mendukung persatuan yang mendukung kesatuan kita,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.