JAKARTA, KOMPAS.TV - Evakuasi korban bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT) Indonesia masih terkendala masalah alat berat. Sejumlah lokasi masih terisolir akibat akses transportasi yang terputus akibat material banjir dan pohon tumbang.
Raditya Jati, Kepala pusat data dan informasi BNPB mengatakan tim basarnas gabungan dari TNI dan Polri terus berusaha mengerahkan peralatan yang bisa dilakukan.
Saat ini pemerintah, khususnya PUPR, tengah mengupayakan 12 ekskavator, 6 dump truck untuk bisa tiba di lokasi.
Baca Juga: BNPB Rilis Data Terakhir Korban Banjir Bandang di NTT, 119 Orang Meninggal, 76 Hilang
"Saat ini sudah ada 6 helikopter dari BNPB yang siaga untuk membantu evakuasi dari tim SAR dan akan dikirim ke lokasi yang masih sulit dijangkau oleh transportasi darat dan terisolir," kata Raditya Jati kepada Kompas TV, Rabu (7/4/2021).
Helikopter akan difokuskan untuk membantu tim SAR mengevakuasi korban.
"Helikopter juga akan digunakan jika ada tim medis yang perlu diterjunkan ke lapangan, atau jika ada korban yang harus diberi tindakan segera di rumah sakit," jelas Raditya.
Raditya juga mengapresiasi dukungan dr lembaga-lembaga lain seperti TNI, Polri, juga Kementerian Sosial. Raditya menyebut, hari ini TNI AL juga akan mengirimkan kapanya untuk membantu pemberian bantuan logistik dan rumah ssakit darurat.
Pemerintah pusat sudah menyatakan status tanggap darurat dan tengah total dalam melakukan evakuasi dan penanganan bencana di wilayah NTT.
Baca Juga: Politikus PKB: Pemerintah Harus Proaktif Hadapi Bencana Alam
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.