KOMPAS.TV - Ilmuwan University of Michigan Amerika Serikat baru-baru ini merilis hasil penelitian tentang tidur. Mereka menemukan hubungan antara jadwal tidur yang tak teratur dengan suasana hati buruk (bad mood) dan depresi.
Penelitian ini berjalan di bawah panduan Srijan Sen, profesor psikiatri dan Direktur Pusat Depresi Universitas Michigan. Tim peneliti memantau 2.115 calon cokter selama lebih dari 1 tahun.
Para ilmuwan itu mengawasi tidur calon-calon dokter itu lewat alat pemantau, aplikasi pencatat mood harian dan wawancara tentang depresi.
Baca Juga: Awas! Media Sosial & Komentarnya Memicu Depresi Bagi Generasi Milenial
Hasilnya, jadwal tidur yang tak teratur dapat meningkatkan risiko depresi seseorang dalam jangka panjang. Mengutip Science Daily, dampak tidur tak teratur ini sama seperti tidur yang tak mencukupi.
Orang yang memiliki jadwal bangun tidur berbeda-beda tiap harinya juga mungkin merasakan suasana hati buruk. Penelitian itu menyebut, perasaan bad mood itu dialami pula orang yang bergadang atau bangun terlalu pagi.
“Teknologi canggih yang dapat dikenakan memungkinkan kami mempelajari faktor perilaku dan fisiologis kesehatan mental, termasuk tidur, pada skala yang jauh lebih besar dan lebih akurat dari sebelumnya,” kata Yu Fang, anggota tim peneliti.
Menurut Yu Fang, penelitian ini berjalan dengan mengumpulkan data para calon dokter itu selama dua minggu sebelum magang. Lalu, tim peneliti juga mengumpulkan data selama 4 bulan saat para calon dokter itu menjalani magang.
Masa-masa magang itu membuat para calon dokter mesti menjalani waktu kerja yang sangat panjang dan tak teratur. Jam kerja ini pun berubah dari hari ke hari hingga ikut mengubah jadwal tidur mereka.
Akibatnya, para calon dokter itu pun sering merasakan suasana hati mereka buruk saat bekerja di pagi dan siang hari.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.