JAKARTA, KOMPAS TV - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Munardo menginstruksikan kepada semua pihak yang terlbat membantu proses evakuasi dan pencarian korban banjir bandang di Nusa Tenggara Timur untuk berada di bawah satu komando.
“Setiap daerah ada posko taktis, yang mana seluruh organisasi yang ada di setiap daerah. Itu harus berada pada satu komando. Yaitu di posko. Dan bupati kami meminta nanti untuk menugaskan atau menunjuk salah satu pejabat daerah. Apakah Sekda, Dandim atau Kapolres sebagai koordinator atau komandan dari posko itu,” ujar Doni dalam konferensi pers online (5/4) pukul 20.00 WIB.
Doni juga menegaskan bahwa semua pengaduan dan bantuan harus berada di satu pintu. Tidak boleh masing-masing lembaga yang ada di daerah membangun posko sendiri. Hal ini disampaikan berdasakan pengalaman pada penanganan bencana yang terjadi di daerah lain sebelumnya sehingga semua penyaluran bantuan bisa dibagikan secara merata kepada korban atau daerah yang membutuhkan.
Baca juga: Korban Meninggal Banjir Bandang NTT Menjadi 86 Orang, 71 Orang Dalam Pencarian
Sementara itu, rusaknya jalan dan jembatan yang putus akibat longsor mengakibatkan beberapa desa dan kecamatan masih terisolasi.
Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi tadi malam (5/4) menginformasikan beberapa daerah yang masih terisolasi, dengan rincian, 6 desa di Kabupaten Malaka, 6 desa di Kabupaten Flores Timur dan dan 6 kecamatan di Kabupaten Sabu Raijua.
Doni menambahkan, nantinya, penyaluran bantuan makanan dan evakuasi daerah yang terisolasi akan didukung dengan menggunakan unit helikopter. Saat ini, sudah ada 3 unit yang akan di kerahkan ke Nusa Tenggara Timur.
Doni juga akan berkoordinasi dengan Mabes Polri jika perlu tambahan unit helikopter.
Baca juga: Catatan BNPB bagi Masyarakat yang Ingin Jadi Relawan di NTT
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.