JAKARTA, KOMPAS.TV - Salah seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang lolos dari penyanderaan kelompok teroris Abu Sayyaf, menceritakan pengalaman hidupnya selama dijadikan tawanan.
WNI itu bernama Arizal Kasta Miran asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Arizal mengungkapkan betapa sulitnya kehidupan bersama kelompok Abu Sayyaf, ia mengaku tidak bisa makan setiap hari.
"Kesehariannya memang sengsara ya disana. Kadang kalau masih kuat kita gak makan dua hari, tiga hari. Takut kena bom. Memang sengsara betul lah kehidupan di sana. Gak ada enaknya sama sekali," lanjutnya.
Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Menyerahkan WNI Korban Sandera Kelompok Abu Sayyaf Kepada Keluarga
Arizal mengucap syukur dan merasa senang karena dapat berkumpul kembali bersama keluarganya.
"Alhamdulillah sekali ya bisa berkumpul kembali bersama keluarga . Bisa lebaran bareng-bareng lagi sama keluarga. Dikirain udah enggak bisa ngumpul lagi sama keluarga," ucap Arizal.
Arizal bersama empat orang lainnya bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) kapal milik Malaysia.
Empat orang tersebut adalah Arizal Kasta miran, Arsad bin Dahlan, Andi Riswanto, dan Khairuldin.
Mereka diculik oleh kelompok Abu Sayyaf saat kapalnya sedang melintas di perairan Tambisan, Sabah, Malaysia, pada hari Rabu tanggal 15 Januari 2020.
1 sandera bernama La Baa ditemukan tewas pada hari Senin tanggal 28 September 2020.
Video Editor: Lisa Nurjannah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.