Pariwisata Terguncang Pandemi, Mesir Buka Museum Besar yang Baru

KAIRO, KOMPAS.TV – Pemerintah Mesir mengizinkan pengunjung untuk datang ke museum besar yang baru dibuka di Kairo, yaitu Museum Nasional Peradaban Mesir. Satu hari setelah negara itu mengangkut 22 mumi ke museum ini, masyarakat pun datang meramaikan museum.

Pengunjung terlihat berkeliling di Museum Nasional Peradaban Mesir, yang berada di kawasan Fustat, yang merupakan ibu kota Islam pertama di Mesir.

"Kami harus datang untuk melihat dan menikmati keindahan ini, ini adalah pertunjukan yang mengesankan," kata Ahmed Hosni yang merupakan wisatawan domestik, seperti dikutip dari the Associated Press.

Baca Juga: Ketakutan Kutukan Firaun Iringi Pemindahan Mumi Raja dan Ratu Mesir Kuno

Sebagian besar mumi yang diangkut ke museum ini pada hari Sabtu, berasal dari Kerajaan Baru, yang memerintah di Mesir antara tahun 1539 SM hingga 1075 SM.

Salah satu koleksi baru museum ini adalah mumi Ramses II, yaitu salah satu firaun paling terkenal. Selain itu ada juga Ratu Hatshepsut, yang merupakan satu-satunya firaun wanita Mesir. Ratu Hatshepsut menggunakan janggut palsu untuk mengatasi tradisi saat itu yang belum melazimkan perempuan menjadi orang nomor satu dalam kerajaan.

Baca Juga: Mesir Pindahkan 22 Mumi Kuno Para Raja dan Ratu di Kairo dengan Parade Akbar

Sebanyak 18 mumi firaun dan empat bangsawan lainnya yang berada di museum ini, awalnya dimakamkan sekitar 3.000 tahun yang lalu di kuburan rahasia di Lembah Raja dan situs Deir el-Bahri di dekatnya. Kedua daerah tersebut berada di dekat kota selatan Luxor.

Industri pariwisata Mesir telah terguncang dari kekacauan politik menyusul pemberontakan yang terjadi tahun 2011 yang menggulingkan pemimpin lama Hosni Mubarak. Kini pariwisata di Mesir terguncang oleh pandemi virus corona.