JAKARTA, KOMPAS.TV - Kuasa Hukum eks Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar menanggapi soal video pengakuan terduga teroris yang belum lama ini diamankan oleh Tim Detasemen Khusus atau Densus 88.
Aziz menegaskan terduga teroris tersebut tidak ada kaitannya dengan FPI.
Mengingat organisasi tersebut sudah dinyatakan bubar oleh pemerintah, sehingga Aziz menegaskan pihaknya tidak mungkin ada kaitannya dengan aksi teror yang terjadi di Tanah Air.
Kuasa Hukum eks FPI ini menganggap pengakuan terduga teroris ini hanyalah framing jahat.
"Soal video pengakuan terduga teroris yang pernah bergabung dengan FPI maka tanggapannya satu, bahwa Front Pembela Islam, FPI, sudah bubar itu fakta," tulis Aziz dalam keterangannya.
"Kemudian yang kedua adanya klaim dari eks anggota FPI yang pernah gabung dengan FPI dulu dan saat ini menjadi pelaku terduga teror, maka itulah namanya framing jahat kolaborasi media iblis dan iblis operator isu jualan teror ini."
"Karena membuktikan FPI dengan aksi teror saat ini adalah tidak mungkin. Karena FPI-nya sudah bubar," lanjutnya.
Baca Juga: Kapolri: Sekitar 60 Terduga Teroris Sudah Diamankan Pasca Teror Bom Makassar
Aziz menambahkan jika organisasi sudah dibubarkan, maka jika ada pihak yang meminta tanggung jawab ke pihak yang tidak eksis lagi sebagai entitas, itu artinya sudah zalim.
"Secara hukum entitas yang sudah tidak ada alias almarhum. Sudah tidak lagi dimintai pertanggungjawaban," tegasnya.
"Di FPI ketika masih eksis secara entitas, orang yang sok-sok radikal ngotot mau-maunya sendiri sudah pasti dikeluarkan dari FPI," kata Aziz.
Sebagai informasi, belum lama ini tim Densus 88 menangkap 4 terduga teroris yakni Zulaimi Agus, Bambang Setiono, Wiloso Jati, dan Ahmad Junaidi.
Baca Juga: Densus 88 Geledah Ruko di Yogyakarta, Angkut Berkas Dokumen ke dalam Truk Dalmas
Mereka mengaku bahwa belum lama bergabung dengan organisasi FPI, yakni tepatnya pada 2019 dengan pimpinan Habib Hasan Al Hasny.
Seperti yang dikutip dari KompasTV, Mereka mengaku merencanakan sejumlah aksi teror di Tanah Air.
Adapun aksi teror yang dimaksud, mereka berencana meledakkan pom bensin, melempar air keras ke arah polisi dan beberapa aksi lainnya.
Para terduga teroris tersebut mengaku rencana aksi teror itu adalah untuk menuntut kebebasan mantan pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.