MOSKOW, KOMPAS.TV - Perang Dunia Ke-3 diyakini bisa terpicu sebulan lagi di Ukraina, setelah ribuan pasukan Rusia terlihat telah melewati perbatasan kedua negara.
Konvoi dari sejumlah tank dan kendaraan militer Rusia terekam tengah dipindakan ke dalam wilayah yang dikuasai pemberontak di timur Ukraina, serta daerah aneksasi Crimea.
Analis Militer Rusia, Pavel Felgenhauer menilai harus dilakukan psikoanalisis untuk menentukan keinginan dari Moskow.
Baca Juga: Iran Nyatakan Sudah Miliki 50 Kilogram Uranium yang Diperkaya 20 Persen
Meski begitu, ia mengingatkan akan kemungkinan terjadinya perang dalam jangka waktu sebulan.
Pihak barat telah meningkatkan kewaspadaan akan pergerakan tentara dan pasukan Rusia yang memasuki Ukraina.
Menurut Felgenhauer, kekhawatiran itu beralasan jika melihat rekaman dari pergerakan militer Rusia.
Baca Juga: Rusia akan Ambil Langkah Tegas jika NATO Memperkuat Pasukan di Tengah Konflik Kiev-Donbas
“Krisis ini memiliki potensi meningkat menjadi Perang Eropa atau bahkan Perang Dunia,” tutur Felgenhauer dikutip dari The Sun.
“Saat ini masih berpotensi. Tapi apa akan terjadi atau tidak? Kita tunggu dan lihat saja nanti. Di Barat, mereka tak tahu apa yang harus dilakukan,” tambahnya.
Baca Juga: Mantan Bintang Timnas Kolombia dan Southampton Dihukum 11 Tahun Penjara karena Penyelundupan Kokain
Felgenhauer pun mengungkapkan kejelasan mungkin baru akan terjawab pada awal Mei.
Hal itu bertepatan dengan parade militer besar Rusia di Lapangan Merah yang menandai Ulang Tahun Kemenangan mereka di Perang Dunia Ke-2.
Meski begitu, dia mencurigai bahwa keputusan atas apa yang mungkin terjadi sudah ditetapkan.
Baca Juga: Wow, Vladimir Putin Terpilih Sebagai Pria Paling Seksi Rusia
Felgenhauer mengungkapkan beberapa faktor yang mendorong Rusia untuk melakukan perampasan wilayah tetangganya.
Menurutnya antara lain karena penutupan saluran TV pro-Rusia di Ukraina, ancaman penangkapaan dan pengadilan Biktor Medvedchyuk (oligarki pro-Putin), penangkapan Alexei Navalny dan disebutnya Putin sebagai pembunuh oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden.
“Ancaman itu tumbuh, dan dengan cepat. Banyak yang tak dibahas di media, tetapi kami melihat tanda-tanda yang sangat buruk,” kata Felgenhauer.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.