WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pelaku penabrakkan di luar Gedung Capitol, Washington DC, Amerika Serikat (AS) yang menewaskan seorang polisi, Jumat (2/4/2021) diketahui sebagai Noah Green.
Setelah dilakukan investigasi pria berusia 25 tahun itu diyakini memiliki masalah kejiwaan dan pengikut grup radikal, Nation of Islam.
Dua jam sebelum melakukan penabrakkan, Green memposting sejumlah Instagram Stories, termasuk tautan ke video Instagram pidato pemimpin Nation of Islam, Louis Farrakhan.
Baca Juga: Mobil Ditabrakkan ke Kerumunan Polisi di Gedung Capitol, Seorang Petugas dan Pelaku Tewas
Pada postingannya itu, Green percaya Farrakhan telah menolong dirinya dari penderitaan yang disebabkan oleh CIA dan FBI.
Ia mengungkapkan Farrakhan seperti Yesus, Sang Messiah, dan menjadi sosok yang instrumental baginya.
Seperti dikutip dari CNN, polisi mengungkapkan Green merasa dirinya menjadi target dari pemerintah AS untuk dicuci otak.
Baca Juga: China Miliki Kapal Selam Nuklir Baru Tingkat Dewa, Ternyata Tipuan April Mop
“Saya mengalami beberapa kali pembobolan rumah, keracunan makanan, penyerangan, operasi tanpa izin di rumah sakit, pencucian otak,” komentarnya di salah satu postingan.
Selain itu, Green juga baru kehilangan pekerjaannya beberapa pekan lalu.
Green merupakan sarjana keuangan lulusan Universitas Christopher Newport, Virginia pada 2019.
Baca Juga: Thailand Buka Pariwisatanya Kembali Mulai Juli 2021, Ini 5 Peraturan Wajib bagi Turis Asing
Ia melakukan tindakan mengejutkan dengan menabrak sekumpulan polisi yang berjaga di luar Gedung Capitol.
Seorang polisi Capitol bernama William “Billy” Evans tewas saat kejadian. Sedangkan Green yang keluar mobil dengan membawa pisau ditembak hingga tewas oleh polisi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.