MANIPUR, KOMPAS.TV - India berusaha mendeportasi seorang gadis Rohingya berusia 14 tahun kembali ke Myanmar pada Kamis (1/4/2021) waktu setempat. Agensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi (UNHCR) dan lembaga hak asasi manusia mengecam langkah India itu.
Melansir dari Aljazeera, India membawa remaja perempuan itu ke kota perbatasan di bagian timur laut Negara Bagian Manipur.
Namun, pemerintah Myanmar yang berada di bawah kendali Dewan Militer menolak menerima remaja itu.
Baca Juga: Kekejaman Junta Militer Myanmar, Lebih dari 40 Anak Terbunuh Sejak Kudeta
"Departemen imigrasi negara tetangga menolak untuk membuka gerbang perbatasan internasional dengan mengatakan bahwa situasinya tidak sesuai untuk deportasi apa pun saat ini,” demikian laporan surat kabar Hindustan Times.
Berita surat kabar lokal itu juga menyebut, aparat India membawa kembali remaja perempuan itu ke Negara Bagian Assam. Gadis itu sebelumnya tinggal di tempat penampungan di daerah itu sejak lebih dari 1 tahun lalu.
Remaja itu terpisah dari keluarganya yang mengungsi di daerah Cox’s Bazar di Bangladesh.
Persekusi militer Myanmar telah memaksa keluarga itu dan puluhan ribu warga etnis Rohingya melarikan diri. PBB menyebut tindakan militer Myanmar itu sebagai “genosida”.
Para pengungsi Rohingya pun terpaksa tinggal bertahun-tahun di India dan Bangladesh. Namun, Perdana Menteri India Narendra Modi menganggap para pengungsi itu sebagai ancaman keamanan dan menahan mereka.
Polisi telah membawa gadis itu ke penyeberangan perbatasan di Manipur untuk melengkapi dokumen untuk mengirimnya kembali ke Myanmar.
BL Meena, pejabat polisi Assam mengatakan bahwa deportasi gadis itu telah dijadwalkan sebelumnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.