JAKARTA, KOMPAS.TV- Para pelaku terduga teroris banyak yang ditangkap di sejumlah wilayah di Indonesia. Hal itu merupakan dampak dari instruksi yang dikeluarkan Kapolri dalam menyikapi isu, sebaran teror dan rencana aksi.
Menurut Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin, keseriusan Polri sebenarnya sudah terlihat selama periode 2021. "Dari data yang kami terima sejak Januari sampai Maret ini Densus 88 Anti Teror Mabes Polri telah menangkap sebanyak 94 tersangka teroris. Ini angka yang luar biasa," jelas Azis melalui keterangan tertulisnya, Rabu (31/3/2021).
Sementara 94 terduga teroris itu berasal dari wilayah di Tanah Air, yakni Makassar, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jakarta, Bekasi, Jawa Barat dan Tangerang, Banten.
Baca Juga: Jokowi: Saya Tegaskan Sekali Lagi, Tidak Ada Tempat Bagi Terorisme di Tanah Air
"Jika kita lihat dari data sebarannya, terjadi pemerataan. Bahkan jika kita sinkronisasi dengan peristiwa Gereja Katredal, ini selaras dengan hasil operasi di Makassar pada Januari 2021. Total ada 20 orang terduga teroris yang diamankan," ungkap politisi Partai Golkar ini.
Dari data yang dia dapatkan, ternyata keberadaan terduga teroris sudah menyebar bagaikan gunung berapi yang siap meledak. “Paham radikalisme seperti gunung berapi dimana tidak ada yang mengetahui pasti kapan gunung itu akan meletus, kecuali mereka-mereka yang merancang kejahatan itu sendiri," jelas Azis.
Baca Juga: Tim Densus 88 Tangkap 2 Orang Terduga Teroris Jaringan JAD di Jawa Timur
Dalam pandangan Azis, dugaan kuat anggota Jamaah Ansor Daullah (JAD) menyebar di berbagai daerah merupakan catatan tebal yang harus diantisipasi Polri dan TNI.
“Ada afiliasi dengan ISIS. Ini jika kita mencermati hasil tangkapan Densus 88 pada beberapa lokasi. Maka penanganan permasalahan pengawasan bukan saja dilakukan aparat, tapi oleh seluruh elemen masyarakat di lingkungan tempat tinggal masing-masing," jelasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.