YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Epidemiolog UGM, Riris Andono Ahmad mengatakan, belum terdapat kepastian berapa lama kekebalan tubuh terhadap Covid-19 dapat bertahan pada orang-orang yang sudah divaksin.
Covid-19 merupakan virus baru dan terus bermutasi, sehingga para ilmuwan dunia masih terus meneliti dan mengumpulkan berbagai data tentang virus ini.
Hasil penelitian pun beragam, ada yang menyebutkan kekebalan tubuh terhadap Covid-19 bisa bertahan sampai tiga bulan setelah vaksinasi, ada juga yang bilang enam bulan dan satu tahun.
"Kemudian yang jadi acuan sekitar satu tahun, tapi sekali lagi memang belum ada kesimpulan pasti karena Covid-19 ini penyakit baru,” ujar Doni, Rabu (31/3/2021).
Baca Juga: Putin Sebut Rusia Akan Capai Kekebalan Kelompok Atas Covid-19 di Akhir Musim Panas Tahun Ini
Oleh karena itu, ia berharap pemberian vaksin pada semua target vaksin di tanah air bisa dilakukan sesegara mungkin.
Tujuannya supaya terjadi herd immunity atau kekebalan komunal sebelum terjadi penurunan kekebalan terhadap virus corona baru ini.
Kekebalan komunal terhadap Covid-19 dapat tercapai apabila 70 persen populasi telah memiliki kekebalan.
Kekebalan terhadap virus SARS Cov-2 dapat diperoleh baik melalui vaksinasi maupun infeksi langsung.
"Masyarakat jangan ragu lagi menerima vaksin sehingga dapat menyukseskan program vaksinasi nasional untuk pengendalian Covid-19 di tanah air," ucapnya.
Pemberian vaksin membantu mengendalikan pandemi Covid-19, temasuk bisa menurunkan angka kasus dan angka kematian.
Meskipun demikian, penularan virus corona masih saja tetap berlangsung.
Baca Juga: Berapa Lama Kekebalan dari Vaksin Sinovac? Ini Penjelasannya
Menurut Direktur Pusat Kajian Kedokteran Tropis UGM ini, sekalipun sudah mengikuti vaksinasi Covid-19, harus tetap menerapkan protokol kesehatan 5M karena penularan masih berlanjut.
Walaupun, risiko untuk sakit menjadi parah dan meninggal bisa diminimalkan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.