JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo meminta Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati difungsikan untuk lokasi Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) atau bengkel pesawat.
Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas di Istana Negara, Senin 29 Maret lalu. Rapat tersebut dihadiri pula oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Rabu (31/03/2021), Ridwan Kamil menyatakan Bandara Kertajati juga akan tetap melayani penumpang dan kargo.
Baca Juga: Menghitung Jumlah Ideal Kebutuhan GeNose di Bandara
"Kita tahu juga bisnis bandara itu tidak hanya penumpang, ada juga kargo dan perawatan. Tadi dibahas agar Kertajati bisnis juga pada non penumpang, kalau kargo sudah dimulai," kata Ridwan Kamil.
Pria yang kerap disapa Kang Emil ini mengungkapkan, sudah ada maskapai internasional yang berminat membuka MRO di Kertajati. Hal itu juga sudah dilaporkan kepada Presiden Jokowi.
Menurut Kang Emil, Bandara Kertajati akan optimal beroperasi ketika Tol Cisumdawu selesai dibangun.
Baca Juga: Kunjungi Maluku, Presiden Jokowi Tinjau Pelabuhan Yos Sudarso dan Vaksinasi hingga Resmikan RSUP
"Bandara Kertajati ini belum berfungsi optimal karena Tol Cisumdawu belum selesai. Tapi, tadi disampaikan Menteri PUPR bahwa Desember 2021 akan terhubung," ujarnya.
Bandara Kertajati merupakan salah satu kawasan yang masuk dalam Rebana Metropolitan. Dari 13 kota industri baru yang akan dibangun di Rebana Metropolitan, Kertajati direncanakan akan menjadi kota baru dengan konsep aerocity.
Rebana Metropolitan sendiri diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan.
Baca Juga: Pemerintah Cari Terobosan untuk Biayai Infrastruktur Rp 6.445 T
Rebana Metropolitan diprediksi akan menyumbang satu persen pertumbuhan ekonomi nasional.
Pemerintah pusat juga mendukung penuh pembangunan Rebana Metropolitan, dengan akan menindaklanjuti Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Cirebon-Patimban-Kertajati atau Kawasan Rebana Metropolitan.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) untuk pemanfaatan Bandara Kertajati sebagai MRO pesawat atau bengkel pesawat militer.
Baca Juga: Menteri PUPR Pastikan Tak Ada Proyek Infrastruktur Mangkrak Sampai 2024
"Kami sudah berkoordinasi dengan Panglima TNI dan Kasau untuk memanfaatkan kegiatan MRO di Kertajati, maka kita akan segera bangun dan kembangkan di lahan yang sudah ada secepatnya," tutur Budi.
Nantinya, Kertajati melayani perbaikan dan perawatan pesawat pribadi yang selama ini melakukan perawatannya di luar negeri.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.