JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, mengaku sedih melihat kondisi bangsa Indonesia yang terjadi saat ini.
Pasalnya, kata dia, Indonesia dalam menyelenggarakan demokrasi telah meninggalkan semangat musyawarah mufakat.
Baca Juga: Zulkifli Hasan Ingatkan Pendukung Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab: Covid-19 Itu Nyata, Bukan Isu
Politik elektoral berubah menjadi ajang memperebutkan kekuasaan semata untuk berebut lobi dan pengaruh. Tak peduli masyarakat terpolarisasi secara hebat.
Bahkan, menurut pria yang akrab disapa Zulhas itu, muncul benih-benih permusuhan dan kebencian yang ongkos sosial budayanya sangat tinggi.
"Polarisasi politik menimbulkan permusuhan dan kebencian, cebong vs kampret, buzzer vs kadrun, bisa terus tereskalasi menjadi pikiran us vs them," kata Zulhas dikutip dari tayangan di chanel Youtube pribadinya pada Rabu (24/3/2021).
Baca Juga: Zulkifli Hasan: Banyak Orang Tak Tahu, Terawan Menteri Kesayangan Jokowi, Tak Mungkin Di-reshuffle
Menurut Zulhas, istilah kami melawan mereka inilah yang sangat membahayakan keutuhan Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pesta demokrasi yang terjadi selama ini mahal sekali ongkosnya bagi parpol maupun peserta pemilu.
Akibatnya, menghasilkan pola-pola yang sifatnya transaksional sehingga merugikan dan membodohkan masyarakat. Sementara tensi politiknya tidak dikelola dengan baik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.