JAKARTA, KOMPAS.TV- Raja pertama Kesultanan Yogyakarta Hamengkubowono I meninggal pada 24 Maret 1792 dalam usia 74 tahun. Sejarah Indonesia mencatat, sosok raja yang bernama kecil Raden Mas Sujana itu, sebagai pendiri keraton Yogyakarta yang sekarang, pada tahun 1755.
Tepatnya April 1755, Hamengkubuwono I yang juga disebut Pangeran Mangkubumi, memutuskan membuka hutan Pabringan sebagai ibu kota Kerajaan yang menjadi bagian kekuasaannya. Sebelumnya, di hutan tersebut pernah terdapat pesanggrahan bernama Ngayogya sebagai tempat peristirahatan saat mengantar jenazah dari Surakarta menuju Imogiri.
Karena itu, ibu kota baru dari Kerajaan yang menjadi bagiannya tersebut diberi nama Ngayogyakarta Hadiningrat atau disingkat Yogyakarta.
Baca Juga: Sosialisasi Omnibus Law di Yogyakarta Dianggap Buang-Buang Uang
Pendirian kerajaan tersebut merupakan hasil perundingan dengan Raden Mas said dari Surakarta atas desakan dari VOC (kamar dagang hindia-Belanda). Sejarawan Sartono Kartodirdjo dalam bukunya "Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900 Dari Emporium Sampai Imperium" mencatat, pada tanggal 12 Februari 1755 perundingan mengenai pembagian daerah mencapai kesepakatan. Pihak Raden Mas said mendapatkan 33.500 cacah dan Mangkubumi mendapatkan 33.950 cacah.
"Peresmian perjanjian dilaksanakan di desa Giyanti (sebelah timur Karanganyar, Sala) pada hari tersebut dan keesokan harinya diadakan peresmian kedudukan Mangkubumi sebagai Sultan Yogyakarta, dengan gelar Hamengkubuwana," demikian Sartono menuliskannya.
Baca Juga: Serah Terima "Uba Rampe" dari Keraton Yogyakarta dalam Gelaran Upacara Adat Labuhan Merapi
Hamengkubuwana I kemudian dikenal sebagai peletak dasar kerajaan Yogyakarta. Ia dianggap sebagai raja terbesar dari keluarga Mataram sejak Sultan Agung.
Atas jasa-jasanya, Hamengkubowono I digeri gelar pahlawan nasional oleh pemerintah pada 10 November 2006 atau beberapa bulan setelah gempa melanda Yogyakarta. Penganugerahan diberikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara.
Anugerah Pahlawan Nasional kepada Hamengku Buwono I disambut gembira kerabat Kesultanan Yogyakarta dan masyarakat di sana. Mereka langsung menggelar syukuran karena gelar Pahlawan Nasional adalah pengakuan pemerintah terhadap kegigihan Sultan HB I dalam mengusir penjajahan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.