JAKARTA, KOMPAS.TV- Hanya setahun setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya, pada 23 Maret 1946 Kota Bandung ludes dibakar api oleh warganya sendiri yang kemudian dikenal dengan peristiwa "Bandung Lautan Api".
Peristiwa yang baru pertama dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia itu, semata-mata untuk mempertahankan kemerdekaan dari upaya pendudukan kembali Bandung oleh penjajah.
Peristiwa ini dipicu oleh tuntutan Kolonel Mac Donald panglima pasukan sekutu yang tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies), agar masyarakat Bandung menyerahkan semua senjata Jepang yang sudah dilucuti oleh pemuda ke pihak Sekutu.
Baca Juga: Hari Ini, GeNose Diuji Coba di Bandara Husein Sastranegara Bandung
Tentara Sekutu membagi Kota Bandung menjadi dua wilayah, yaitu Bandung Utara dan Bandung Selatan.
Pasukan sekutu mengultimatum agar mengosongkan Bandung Utara pada 29 November 1945. Wilayah ini akan dijadikan markas militer oleh Sekutu.
Namun, rakyat menolak untuk menyerahkan Bandung Utara. Di sisi lain, para pejuang Indonesia di Bandung juga bingung untuk mengikuti perintah berbeda yang datangnya dari pemerintahan di Jakarta dan Yogyakarta.
Pemerintah RI dari Jakarta mengintruksikan agar Bandung jangan dikosongkan. Sedangkan Markas Komando TRI (Tentara Republik Indonesia) di Yogyakarta memerintahkan agar Bandung dikosongkan.
Para pemuda dan pejuang akhirnya memilih jalan menyerang dan tidak akan mengosongkan Bandung, dengan cara membakarnya. Teknik ini digunakan agar pasukan Sekutu tak bisa bermarkas di Bandung.
Baca Juga: Jelang Berangkat ke Bandung, 2 Pemain Persebaya Surabaya Cedera
Dilihat dari situs Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebenarnya, rencana pembakaran Kota Bandung akan dilakukan pada tengah malam, pukul 24.00 memasuki tanggal 24 Maret. Hal itu sesuai kesepakatan antara Panglima Divisi III Siliwangi Jenderal A.H. Nasution dan pasukan TRI. Namun, pada tanggal 23 Maret pukul 21.00, sebagian kota justeru sudah dibakar.
"Ternyata, bumi hangus dilaksanakan lebih awal yakni pukul 21.00. Gedung pertama yang diledakkan ialah Bank Rakyat. Disusul dengan pembakaran tempat seperti Banceuy, Cicadas, Braga dan Tegalega.
Anggota TRI membakar sendiri asrama – asrama mereka. Pada malam tanggal 24 Maret 1946 bukan hanya pasukan bersenjata yang meninggalkan kota Bandung dan seketika kota itu terbakar," demikian penjelasan dari laman dari kemendikbud tersebut.
Disebutkan, pembakaran juga dilakukan oleh oleh 200 ribu orang dalam waktu 7 jam. Akibat pembakaran tersebut, seketika itu Bandung dipenuhi dengan api yang berkobar dan peristiwa tersebut dikenal dengan Bandung Lautan Api. Pertempuran, pengosongan, dan pembumihangusan kota Bandung menjadi sejarah yang tidak terlupakan.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.