NAYPYIDAW, KOMPAS.TV - Jurnalis BBC yang ditangkap saat meliput demonstrasi menolak kudeta Myanmar, Aung Thura, akhirnya dibebaskan.
Aung Thura ditangkap pada Jumat (19/3/2021) waktu setempat di Naypyidaw.
Pembebasan Aung Thura dikonfirmasikan oleh BBC, Senin (22/3/2021), namun belum ada penjelasan lebih lanjut.
Baca Juga: Perempuan Hamil Tewas Terbunuh setelah Bayinya yang Belum Lahir Diambil
Aung Thura ditangkap oleh sejumlah orang dengan baju bebas saat memberikan laporan di luar pengadilan Naypyidaw.
Aung Thura ditangkap beserta jurnalis lainnya, Than Htike Aung yang berasal dari perusahaan media lokal, Mizzima.
Lisensi operasional Mizzima telah dibatalkan oleh junta militer pada awal bulan ini.
Baca Juga: Gadis Ini Ketakutan Seusai Temukan Ular Beracun di Dalam Inhaler Asma Miliknya
Mereka ditangkap dan dimasukkan ke dalam mobil van yang tak dikenal. Kala itu, BBC pun tak bisa menghubungi Aung Thura.
Sejak kudeta yang dilakukan junta militer pada 1 Februari lalu, sekitar 40 jurnalis ditangkap.
Selain itu, junta militer juga membatalkan linsensi dari lima perusahaan media.
Baca Juga: Ikan Monster Ditemukan di Alaska, Miliki Gigi Setajam Silet
PBB mengungkapkan setidaknya 149 orang dinyatakan telah tewas saat berdemonstrasi menentang junta militer, meski jumlah sebenarnya diyakini lebih dari itu.
Salah satu hari terkelam pada demonstrasi yang masih dilakukan hingga saat ini, adalah pada 14 Maret lalu.
Ketika itu dilaporkan 38 orang tewas di seluruh Malaysia oleh tindakan represif polisi dan junta militer.
Baca Juga: Empat Tentara Ditemukan Tewas, Desa di Myanmar Diserbu Pasukan Junta Militer
Pada pernyataan bersama Uni Eropa (UE), Amerika Serikat (AS) dan Inggris mengutuk tindakan junta militer,
Mereka mengungkapkan apa yang dilakukan junta militer Myanmar sebagai kekerasan brutal yang dilakukan petugas keamanan terhadap masyarakat tak bersenjata.
Pada pernyataan itu mereka juga meminta junta militer menarik Darurat Militer, membebaskan para tahanan, dan mengakhiri situasi bahaya serta mengembalikan demokrasi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.