Kompas TV nasional kesehatan

MUI Sebut Ada Tripsin Babi di Vaksin AstraZeneca, Ini Fungsinya

Kompas.tv - 21 Maret 2021, 16:23 WIB
mui-sebut-ada-tripsin-babi-di-vaksin-astrazeneca-ini-fungsinya
Ilustrasi Astrazeneca (Sumber: Instagram)
Penulis : Gading Persada | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV- Meski tetap membolehkan penggunaan Vaksin AstraZeneca karena dalam keadaan darurat, dalam fatwanya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut ada kandungan tripsin babi dalam vaksin Covid-19 itu.

Nah, sekarang apa itu tripsin babi? Hal ini mungkin menimbulkan pertanyaan, mengapa produsen vaksin menggunakan tripsin babi dalam pembuatannya.

Dari berbagai sumber disebutkan tripsin adalah suatu enzim atau protein yang mempercepat reaksi biokimia tertentu.

Berdasarkan scientific-guideline dari ema.europa.eu, porcine tripsine atau trispin babi adalah reagen yang banyak digunakan selama pembuatan produk obat biologis.

Baca Juga: MUI Sebut Mengandung Tripsin Babi, Ini Bantahan AstraZeneca

Tripsin babi menjadi aplikasi utama sebagai pelepasan sel dari proses pembuluh kultur. Tripsin babi memang merupakan bahan yang berasal dari hewan yang diekstrak yaitu dari bagian pankreas babi.

Keterangan Ikatan Dokter Anak Indonesia di laman resminya idai.or.id juga menjelaskan bahwa tidak semua pembuatan vaksin menggunakan enzim tripsin babi ini.

Selama pembuatan pada beberapa vaksin, tripsin ditambahkan ke tahap kultur akhir produksi virus untuk aktivasi vaksin virus seperti virus influenza dan rotavirus.

Selain itu, sebagaimana juga diberitakan Kompas.com, untuk pembuatan rekombinan khusus protein, misalnya insulin, tripsin digunakan sebagai reagen pemecah protein selama proses hilir.

Dengan kata lain, tripsin babi berfungsi sebagai katalisator untuk memecah protein menjadi peptida dan asam amino yang menjadi bahan makanan kuman.

Baca Juga: BPOM Resmi Keluarkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin AstraZeneca Sesuai Standar WHO

Lalu, kuman akan dibiakkan dan difermentasi, kemudian diambil polisakarida kuman sebagai antigen bahan pembentuk vaksin.

Lantas, akan dilakukan proses purifikasi dan ultrafiltrasi yang mencapai pengenceran 1/67,5 miliar kali sampai akhirnya terbentuk produk vaksin.

Hal ini juga dijelaskan oleh Ahli Biomolekuler Indonesia, Ahmad Utomo. Menurutnya, tripsin dari ekstrak babi ini memang diperlukan hanya untuk memecah sel-sel agar tidak bertumpuk dan mati, dan supaya mudah dipisahkan di wadah-wadah lain yang telah disiapkan.

Sehingga, setelah selesai proses purifikasi dan ultrafiltrasi dalam proses pembuatan vaksin tersebut, enzim tripsin babi yang dipergunakan tidak akan bercampur dengan bagian virus yang ditargetkan untuk vaksinasi.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x