JAKARTA, KOMPAS.TV - Finlandia kembali dinobatkan sebagai negara paling bahagia di dunia menurut Laporan Indeks Kebahagiaan Dunia 2021 yang dirilis PBB.
Ada beberapa faktor yang membuat masyarakat Finlandia tetap merasa bahagia meski di tengah pandemi. Salah satunya adalah kepercayaan masyarakat terhadap satu sama lain dan pemerintah.
Finlandia sejauh ini dipandang sukses dalam menangani pandemi Covid-19 dibanding kebanyakan negara lain.
Baca Juga: Hadapi Gelombang Ketiga Wabah Covid-19, Beberapa Negara Eropa Perketat Pembatasan
Berdasarkan data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, sejak pandemi Covid-19 muncul, Finlandia mencatat 69.497 kasus dan 805 kematian.
Kunci keberhasilan Finlandia dalam menekan laju penularan virus adalah adanya kesiapsiagaan dan perencanaan tindakan saat keadaan darurat nasional.
Melansir Kompas, kasus pertama positif Covid-19 di Finlandia tercatat pada 29 Januari 2020 dari seorang wisatawan di wilayah Lapland. Dari laporan satu kasus tersebut, Pemerintah Finlandia pada 13 Februari 2020 segera memasukkan infeksi Covid-19 sebagai penyakit menular.
Tes masif, pelacakan kontak erat, dan pengobatan bagi pasien positif jadi jurus utama penanganan pandemi. Strategi ini didukung dengan peningkatan pelayanan di fasilitas kesehatan di kota-kota besar dan pusat transmisi pandemi.
Baca Juga: Italia Lanjut Gunakan Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Untuk mengatur pembatasan mobilitas masyarakat, karantina wilayah diterapkan lebih awal, serta menutup dan membatasi perjalanan orang antar kota. Selain itu, Finlandia juga memberlakukan Undang-Undang Darurat (Emergency Power Act) dan Undang-Undang Penyakit Menular.
Penerapan kebijakan yang bertujuan untuk menekan penyebaran, transmisi, serta mendorong tingginya angka kesembuhan di dalam negeri tersebut terbukti mampu menurunkan angka penularan hingga 13 persen pada awal pandemi.
Dari segi ekonomi dan sosial, Pemerintah Finlandia menerapkan sejumlah kebijakan berikut seperti dilansir dari Kompas:
Baca Juga: WHO Peringatkan Peningkatan Kasus Baru Covid-19 di Eropa
Tak hanya itu, Pemerintah Finlandia bekerja sama dengan tokoh berpengaruh di media sosial atau influencer untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya Covid-19.
Para influencer ini melakukan kampanye sosial sebagai sukarelawan untuk membagikan pesan positif dan informasi yang benar pada masyarakat, tanpa mendapatkan insentif.
"Saya akan menolak insentif. Ini adalah tanggung jawab kami sebagai warga negara," ujar seorang influencer dengan lebih dari 30 ribu pengikut di Instagram, Inari Fernández, seperti dihimpun dari Politico (31/3/2020).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.