LONDON, KOMPAS.TV – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertamanya menggunakan vaksin Astrazeneca di Rumah Sakit St. Thomas di London, Inggris pada Jumat (19/3/2021).
Johnson mendesak seluruh warga Inggris agar bersedia divaksin sesuai giliran. “Saya tak bisa merekomendasikan ini dengan lebih tinggi lagi. Untuk semunya, jika Anda menerima undangan vaksinasi, pergi dan jalanilah vaksinasi. Ini hal terbaik untuk Anda, keluarga Anda dan orang-orang lainnya,” ujar Johnson seusai menerima suntikan vaksin dosis pertamanya seperti dikutip dari Associated Press, Sabtu (20/3/2021).
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Dinyatakan Aman, Jerman Lanjutkan Vaksinasi
Sejumlah negara Eropa sempat menangguhkan penggunaan vaksin Astrazeneca lantaran khawatir usai ditemukannya sejumlah kasus pembekuan darah. Namun, beberapa negara Eropa kembali melanjutkan vaksinasi dengan vaksin Astrazeneca setelah Badan Obat-obatan Eropa (EMA) memberikan lampu hijau bagi vaksin ini pada Kamis lalu (18/3/2021).
Baca Juga: Usai Distop Karena Kasus Pembekuan Darah, Sejumlah Negara Eropa Lanjutkan Vaksinasi Astrazeneca
Inggris sendiri tak pernah menghentikan penggunaan vaksin Astrazeneca, dan kecepatan program vaksinasinya dipuji banyak kalangan. Jumlah kasus penularan Covid-19 di Inggris pun menurun drastis.
Badan Kesehatan Dunia WHO menyatakan bahwa vaksin Astrazeneca memiliki potensi luar biasa untuk mencegah infeksi dan mengurangi kematian. Kendati kasus pembekuan darah ditemukan pada segelintir orang yang menerima vaksin Astrazeneca di Eropa, WHO menyatakan, “Tidak jelas apakah pembekuan darah itu disebabkan oleh vaksinasi.”
Baca Juga: Badan Obat-obatan Eropa: Manfaat Vaksin AstraZeneca Lebih Besar Ketimbang Risikonya
Serupa dengan anjuran yang dikeluarkan oleh EMA dan pemerintahan di benua Eropa pekan ini, WHO juga menyatakan bahwa pejabat kesehatan dan pasien harus tetap waspada dalam memantau potensi efek samping dari vaksin dan segera melaporkannya bilamana ditemukan.
Sejumlah politisi Eropa juga telah menerima vaksin mereka pada hari Jumat (19/3/2021) untuk meyakinkan publik agar bersedia divaksin.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.