JAKARTA, KOMPAS.TV - Atlet bulu tangkis Indonesia tengah mengalami kejadian tak menyenangkan saat bertanding di All England 2021 yang digelar di Utilita Arena Birmingham, 17-21 Maret 2021. Gosip liar pun mengalir di kalangan netizen yang mengaitkan Timnas di keluarkan lantaran vaksin Astrazeneca yang urung dipakai di Indonesia.
Skuad Merah Putih yang terdiri dari 24 orang termasuk atlet dan official tim. diketahui dipaksa mundur dari turnamen level Super 1.000 tersebut.
Hal tersebut didasari karena tim Indonesia berada dalam satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19 saat penerbangan dari Istanbul menuju Birmingham pada Sabtu pekan lalu.
Menyikapi gosip tim All England yang dikaitkan dengan urungnya pemerintah pakai vaksin Astrazeneca yang merupakan produk dari Inggris ini, Juru bicara vaksinasi Kemenkes, dokter Siti Nadia Tirmizi buka suara.
"Hoax itu," tegasnya kepada Kompas.TV, Jumat (19/3/2021).
"Yang bilang vaksin (Aztrazeneca) nggak jadi itu juga salah, karena masih dalam kajian BPOM," lanjutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, akun media sosial BWF digeruduk netizen Indonesia akibat dicoretnya wakil-wakil tim Merah-Putih dari All England 2021.
Ketum PBSI, Agung Firman Sampurna, langsung gelar jumpa pers menanggapi hal itu.
"BWF tak ada masalah. Aturan negara setempat. Yang kami ingin transparasi, BWF tak ada masalah. Mereka objektif dan profesional," beber Agung. Agung mencurigai dipaksa mundurnya tim Indonesia, karena atlet Indonesia memang berbahaya bagi tim lain. Dia juga menyebutkan bahwa atlet Indonesia tidak membawa virus karena sudah divaksin.
Sementara Subid Pengembangan Prestasi Daerah Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Ricky Subagya menjelaskan seluruh tim Indonesia dipastikamn sehat. " Dapat dipastikan keadaan seluruh tim Indonesia yang berada di Birmingham saat ini dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Hal ini merupakan kejadian luar biasa menyakitkan dan mengecewakan bagi kami semua," kata Ricky.
Hal yang berbeda terjadi pada tujuh pemain dari Denmark, Thailand, dan India yang sempat menunjukkan hasil tes positif namun bisa bertanding di All England setelah tes kedua menunjukkan hasil negatif.
Terkait Vaksin, Aztrazeneca diketahui merilis vaksin untuk Covid-19, AZD1222. Pada awalnya vaksin ini dikembangkan oleh Universitas Oxford di Inggris dan AstraZeneca bekerjasama dengan mitra industri farmasi untuk memproduksi dan mendistribusikan obat.
Situs resmi perusahaan mencatat, AstraZeneca adalah perusahaan farmasi yang didirikan pada 6 April 1999 dan merupakan hasil merger dari perusahaan Swedia Astra AB dan perusahaan Britania, Zeneca Group PLC.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.