JENEWA, KOMPAS.TV - PBB menyatakan bahwa Covid-19 berpeluang untuk berkembang menjadi penyakit musiman.
Hal itu mereka ungkapkan pada Kamis (18/3/2021) waktu setempat.
PBB pun meminta masyarakat lebih berhati-hati.
Menurut mereka pelonggaran tindakan wabah Covid-19 saat ini hanya berdasarkan meteorologi.
Baca Juga: Ketua Kreatif Olimpiade Tokyo Mundur Usai Sebut Komedian Bertubuh Gemuk Mirip Babi
Meski wabah Covid-19 sudah berlangsung selama setahun, misteri masih menyelimuti penyakit yang telah membunuh 2,7 juta orang di seluruh dunia.
Pada laporan awal, tim gugus tugas yang bertugas menjelaskan salah satu misteri tersebut dengan memeriksa potensi pengaruh meteorologi dan kualitas udara, menemukan indikasi Covid-19 akan berkembang menjadi ancaman musiman.
Seperti dikutip dari The Times of India, 16 tim yang disiapkan oleh Organisasi Meteorologi Dunia PBB menunjuk virus yang menginfeksi pernapasan biasanya musiman.
Baca Juga: Pernikahan Selebgram Anak Usia 8 dan 13 Tahun Pancing Kemarahan Publik, Orang Tua Malah Merestuinya
“Khususnya puncak musim gugur-musim dingin untuk influenza dan musim dingin untuk virus corona di daerah beriklim sedang,” bunyi laporan mereka.
“Hal ini menimbulkan peluang jika terus bertahan untuk tahun-tahun mendatang, Covid-19 akan terbukti menjadi penyakit musiman berbahaya,” lanjutnya.
Baca Juga: Gapai Ketenangan Batin, Perempuan Palestina Rajin Lakukan Olah Yoga
Pada model pengajaran telah diantisipasi bahwa virus Corona yang membawa Covid-19 akan menjadi musiman dengan berjalannya waktu.
Namun, pergerakan dinamis penularan Covid-19 sejauh ini lebih banyak disebabkan karena intervensi pemerintah seperti keharusan menggunakan masker dan pelarangan perjalanan, ketimbang karena cuaca.
Tim gugus tugas tersebut pun menekankan bahwa kondisi cuaca dan iklim untuk saat ini tak menjadi pelatuk untuk melemahkan pelarangan anti-Covid.
Baca Juga: Disneyland Kembali Dibuka Mulai 30 April 2021, Kapasitas Pengunjung Dibatasi dan Wajib Reservasi
“Pada saat ini, bukti tak mendukung meteorologi dan kualitas udara menjadi faktor sebagai dasar pemerintah untuk mengendurkan intervensi yang bertujuan merendahkan penularan,” kata pemimpin gugus tugas, Ben Zaithcik.
Dia pun menunjuk pada tahun pertama wabah, penularan terjadi di beberapa tengah saat musim yang habit.
Selain itu, juga tak ada bukti bahwa hal ini tidak akan terjadi lagi pada tahun-tahun mendatang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.