WARSAWA, KOMPAS.TV – Spongebob Squarepants merupakan tokoh kartun fiksi yang diceritakan selalu gagal dalam melakoni ujian untuk mendapatkan SIM. Di dunia nyata, ada seorang pria asal Polandia yang juga telah gagal ujian SIM sebanyak 192 kali!
Melansir Kompas.com dari TVP, pria tersebut merupakan warga Piotrkow Trybunalski yang berusia sekitar 50 tahun.
Tak kurang 6.000 zloty atau sekitar Rp223,3 juta telah ia habiskan untuk ujian SIM yang telah dilakukannya selama hampir dua dekade.
Baca Juga: Pria Ini Mengundurkan Diri, Sang Bos Memeluknya Sambil Menangis Karena Merasa Gagal Melindunginya
Menurut media Polandia, pria yang tidak disebutkan identitasnya itu selalu kandas saat menjalani ujian tertulis selama 17 tahun.
Di Polandia sana, memang rata-rata untuk kelulusan ujian teori tidak terlalu tinggi. Hanya sekitar 50-60 persen yang bisa melalui ujian tulis dan untuk ujian praktik ada di bawah 40 persen.
Namun, karena selalu gagal saat di ujian teori, laki-laki itu disebut belum pernah lanjut ke tahap selanjutnya yaitu tes menyetir.
Baca Juga: Kawanan Pencuri Gondol Mesin ATM Setelah Gagal Dibobol
Polandia memang negara yang tidak menerapkan batasan untuk warganya yang ingin mencoba untuk memperoleh Surat Izin Mengemudi.
Meski begitu, kegagalannya yang mencapai 192 kali menjadi perhatian dan mulai muncul gagasan agar pemerintah mulai menerapkan pembatasan.
Walau rekor 192 kali gagal miliknya belum ada yang menyamai, pria itu bukanlah satu-satunya orang yang sering menuai kegagalan dalam ujian SIM.
Baca Juga: Penumpangnya Terbatuk karena Semprotan Merica, Pesawat Gagal Lepas Landas
Dilansir republicworld.com Mingu (14/3/2021), di Opole ada juga warga yang sampai mencoba tes untuk yang ke-113.
Selain di Polandia, ada juga kisah di Inggris mengenai pria yang pernah mencoba ujian untuk mendapatkan namun sering gagal.
Pria di Inggris ini telah gagal sebanyak 157 kali sebelum akhirnya pada upaya ke-158 dia dinyatakan berhasil lulus.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.