PEMALANG, KOMPAS.TV - Polemik kasus berdirinya tembok yang menghalangi akses empat keluarga di Desa Widodaren, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah akhirnya membuat Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo turun tangan.
Bahkan sang bupati meminta agar proses pembangunan tembok tersebut dihentikan.
Menurut Agung Wibowo kalau tidak dihentikan, nantinya banyak perubahan termasuk desain, jika ada pergeseran nanti sulit, apalagi kalau sampai tinggi dan bangunannya permanen.
"IMB akan ditinjau ulang dan otomatis kami akan gratiskan bila terjadi perubahan IMB," kata Bupati Pemalang saat inspeksi mendadak di lokasi tersebut, Senin (15/3/2021).
Baca Juga: Bayar Rp 150 Juta, Ini Syarat Tembok Dirobohkan terhadap 4 Keluarga yang Terisolasi di Pemalang
Dalam inspeksi itu Bupati sempat berbincang dengan pihak dari keluarga Sukendro maupun keluarga Suharto terkait lokasi tembok bangunan yang dipermasalahkan.
Bahkan orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang itu juga menyempatkan diri melewati akses jalan setapak yang benar-benar hanya bisa dilewati oleh satu badan manusia yang sempat ditutup dan baru dibuka.
Mukti Agung mengatakan, pihaknya akan segera mengkaji permasalahan yang dialami empat kepala keluarga yang akses jalannya terisolasi karena pembangunan tembok rumah milik Sukendro.
"Kami sudah mengumpulkan informasi dari kedua belah pihak. Kami siap membantu untuk win-win solution agar sama-sama enak dan cepat selesai," kata Bupati seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (16/3/2021).
Baca Juga: 4 Keluarga di Pemalang Terisolasi karena Akses Jalan Ditembok, Terpaksa Memutar Lewat Saluran Air
Terkait bangunan yang terlanjur sudah berdiri yang dianggap menutup akses jalan, bupati meminta Sukendro menghentikan pembangunan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.