KOMPAS.TV - Belum lagi digunakan di Indonesia, vaksin covid-19 produksi AstraZeneca menuai keraguan dunia.
Sejumlah negara Eropa menghentikan sementara penggunaan vaksin ini setelah muncul sejumlah laporan terkait penggumpalan darah yang dikaitkan dengan penyuntikan vaksin ini.
Pada 8 Maret lalu, 1,1 juta dosis vaksin covid-19 produksi AstraZeneca tiba di Indonesia.
Vaksin ini merupakan vaksin yang didatangkan atas kerja sama multilateral PBB dari skema COVAX Gavi.
Namun, Menteri Kesehatan memutuskan untuk menunda sementara distribusi vaksin AstraZeneca di tanah air setelah sejumlah negara di Eropa menghentikan sementara penggunaan vaksin ini.
Namun, yang menjadi dilema, Menteri Kesehatan juga baru mengetahui bahwa 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca yang diterima Indonesia ternyata akan segera kadaluwarsa Mei 2021 ini.
Dalam rapat bersama DPR, Kepala Badan POM Penny Lukito memastikan batch produksi yang digunakan di Eropa berbeda dengan yang masuk Indonesia.
"Kami bisa melihat bahwa nomor batch yang saat ini ditangguhkan penggunaannya di beberapa negara di Uni Eropa tersebut tidak termasuk dalam nomor batch yang masuk ke Indonesia saat ini yang melalui jalur multilateral." ujar Penny K Lukito, Kepala BPOM RI.
Data inilah yang menjadi pertimbangan Badan POM untuk mengeluarkan izin penggunaan darurat 2 hari setelah vaksin itu tiba di Indonesia.
Meski demikian, Badan POM masih berkomunikasi dengan The Strategic Advisory Group of Experts dan Organisasi Kesehatan Dunia soal penggunaan vaksin ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.