JAKARTA, KOMPAS.TV - Buang angin atau lebih sering kita kenal sebagai kentut merupakan hal yang biasa dan harus dilakukan setiap orang.
Tidak sedikit, banyak berita di televisi atau media online yang mengabarkan bahwa seseorang bisa meninggal karena menahan kentut atau bahkan adanya pembunuhan karena kentut sembarangan.
Padahal, dalam 1 hari, seseorang harus mengeluarkan angin atau kentut itu, minimal sebanyak 15 kali.
Darimana asalnya?
Kentut berasal dari udara yang masuk ke dalam tubuh.
Mulai dari saat kita berbicara, makanan yang kita konsumsi hingga saat kita tidur.
Udara itu bertumpuk menjadi satu atau berkumpul menjadi satu hingga menyebabkan penumpukan gas.
Menurut kompas.com (01/03/2020), udara atau gas yang masuk ke dalam tubuh kita ada berbagai macam jenisnya, seperti nitrogen dan oksigen.
Kemudian ada gas hidrogen dan karbon dioksida yang secara alami dihasilkan oleh tubuh kita, dari kumpulan gas tersebut, ada gas yang mampu diserap oleh tubuh, ada juga gas yang berbahaya dan harus dikeluarkan oleh tubuh kita.
Kenapa bisa berbau?
Kentut bisa berbau karena jenis makanan yang kita makan.
Jika kita makan makanan yang mengandung sulfur, seperti sayur kol, bawang, kacang-kacangan senyawa tersebut sulit dipecah oleh enzim-enzim pencernaan.
Tidak hanya itu saja, makanan yang mengandung senyawa pemanis buatan seperti es krim dan permen, juga termasuk senyawa yang sulit terurai.
Suara kentut
Seringkali, kita mendengar suara kentut yang berat hingga melengking
Bahkan ada juga kentut yang tidak bersuara, hal itu disebabkan karena jumlah gas yang akan keluar dari dalam perut beserta kecepatannya.
Jika otot kamu rileks, maka gas bisa keluar dengan tenang, tanpa bersuara.
Namun, jika otot kamu tegang, maka gas yang akan keluar akan ikut tegang dengan mengeluarkan suara yang beraneka ragam.
Editor: Novaltri S
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.