CALIFORNIA, KOMPAS.TV - Keponakan Donald Trump, Mary Trump menilai pamannya lebih kesal Twitter-nya diblokir dibandingkan kalah dari Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS).
Twitter memang telah memblokir akun Trump pada 8 Januari lalu, setelah dianggap memprovokasi pendukungnya pada penyerangan Gedung Capitol, 6 Januari lalu.
Twitter sendiri memang menjadi cara Trump berkomunikasi dengan pendukungnya.
Baca Juga: Penembakan Massal saat Pesta di Chicago, 15 Orang Terluka dan Dua Tewas
Di mikroblog tersebut, Trump juga kerap melontarkan pandangan-pandangannya yang terkesan nyeleneh.
Mary Trump juga mengatakan, milyuner berusia 74 tahun itu sama kesalnya dengan gagal menjadi tuan rumah turnamen golf PGA Championship 2022, ketimbang harus hengkang dari Gedung Putih, November lalu.
PGA memang telah membatalkan kontraknya dengan Klub Golf Nasional Trump di Bedminster, New Jersey, yang awalnya direncanakan jadi tuan rumah PGA 2022 Championship, pada 10 Januari lalu.
Baca Juga: Minggu Berdarah! Jumlah Warga Tewas di Myanmar Lebih dari 30 Orang Dalam Satu Hari
“Saya pikir diblokir dari Twitter dan melihat PGA tak memainkan turnamen di lapangan golf miliknya mungkin yang terburuk bagi dia pada empat tahun terakhir,” kata Mary Trump dikutip dari Daily Mail.
“Bagaimana dia bisa hidup tanpa Twitter? Bahkan, dia juga harus menyadari bahwa masyarakat tak lagi memberikan perhatian kepadanya dengan cara yang sama,” tambahnya.
Kedua keputusan itu keluar tak lama setelah penyerbuan Gedung Capitol yang dilakukan oleh pendukung Trump.
Sejak diblokir secara permanen dari Twitter, Trump terlihat mengurangi mengeluarkan pernyataan yang kering menimbulkan kontroversi.
Baca Juga: Afghanistan Larang Gadis 12 Tahun ke Atas Nyanyi Depan Publik, Banjir Kritik
Selain itu, pernyataan-pernyataannya saat ini tak bisa mencapai atau memberikan dampak yang sama seperti ketika di mencuit di Twitter.
Mary juga mengatakan dirinya skeptic, Trump akan kembali maju dalam pemilihan presiden AS 2024.
Dia mengatakan rumor mengenai kampanye Trump 2020 adalah sebuah taktik untuk menghalau duka dari pendukungnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.