Kompas TV internasional kompas dunia

Kudeta Myanmar: Thailand Vietnam Segera Jemput dan Evakuasi Warganya

Kompas.tv - 7 Maret 2021, 07:21 WIB
kudeta-myanmar-thailand-vietnam-segera-jemput-dan-evakuasi-warganya
Maskapai Thai Airways. Thailand menyiapkan dua penerbangan sewaan untuk mengungsikan warganya, “Pemerintah Thailand telah mengatur dua penerbangan charter pada 12 dan 16 Maret untuk membawa pulang warganya,” menurut pengumuman Kedutaan Besar Kerajaan Thailand di Yangon dalam halaman halaman Facebook resminya pada Jumat (5/3/2021). Thailand dan Vietnam mulai menyiapkan evakuasi warga mereka yang masih berada di Myanmar, menyusul peningkatan kekerasan dan pembunuhan pengunjuk rasa oleh aparat keamanan Myanmar. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo

BANGKOK, KOMPAS.TV - Thailand dan Vietnam mulai menyiapkan evakuasi warga mereka yang masih berada di Myanmar, menyusul peningkatan kekerasan dan pembunuhan pengunjuk rasa oleh aparat keamanan Myanmar. Hingga Sabtu, (06/03/2021), sudah lebih dari 50 pengunjuk rasa tewas dibunuh aparat keamanan Myanmar. 

Thailand menyiapkan dua penerbangan sewaan untuk mengungsikan warganya, “Pemerintah Thailand telah mengatur dua penerbangan charter pada 12 dan 16 Maret untuk membawa pulang warganya,” menurut pengumuman Kedutaan Besar Kerajaan Thailand di Yangon dalam halaman halaman Facebook resminya pada Jumat (05/03/2021)

Vietnam juga telah mengatur dua penerbangan charter pada 11 Maret untuk membawa pulang 390 warganya dari Myanmar. Media Vietnam merinci, kedua penerbangan akan dioperasikan oleh maskapai penerbangan nasional Vietnam Airlines.

Penerbangan akan meninggalkan Bandara Internasional Noi Bai di Hanoi pada Kamis pagi dan menuju ke Yangon di mana 390 warga Vietnam sedang menunggu pemulangan, menurut sumber yang dekat dengan surat kabar Tuoi Tre pada Kamis (04/03/2021).

Penerbangan pertama meninggalkan Hanoi pada 09:00 untuk menjemput 195 warga Vietnam di Yangon. Rombongan diperkirakan mendarat di kota Da Nang di Vietnam pada pukul 15:10 di hari yang sama.

Penerbangan kedua meninggalkan Hanoi pada 10:00 dan diperkirakan akan mendarat di Kota Da Nang dengan tambahan 195 warga Vietnam pada 16:10 waktu setempat.

Baca Juga: Mengalahkan China, Pertumbuhan Ekonomi Vietnam Terbaik Di Asia

Vietnam Airlines. Vietnam juga telah mengatur dua penerbangan charter pada 11 Maret untuk membawa pulang 390 warganya dari Myanmar. Media Vietnam merinci, kedua penerbangan akan dioperasikan oleh maskapai penerbangan nasional Vietnam Airlines. Thailand dan Vietnam mulai menyiapkan evakuasi warga mereka yang masih berada di Myanmar, menyusul peningkatan kekerasan dan pembunuhan pengunjuk rasa oleh aparat keamanan Myanmar. (Sumber: Vietnam Airlines)

Kedutaan Besar Vietnam di Myanmar pada Rabu lalu (03/06/2021) mengumumkan telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan otoritas terkait lainnya untuk mengatur penerbangan yang akan membawa pulang warga Vietnam dari Myanmar.

Perwakilan dari Vietnam Airlines menyatakan tindakan pencegahan dan pengendalian Covid-19 yang ketat akan diambil dalam penerbangan.

Penumpang sebelumnya diharuskan mengisi pernyataan kesehatan secara online dan mengenakan masker wajah serta pakaian pelindung selama proses repatriasi.

Sementara Singapura pada Kamis (04/03/2021) menyarankan warganya di Myanmar untuk meninggalkan negara itu dengan penerbangan komersial, jika cara itu masih mungkin dilakukan.

Militer Myanmar melancarkan kudeta pada pagi 1 Februari, beberapa jam sebelum Parlemen terpilih dilantik dan pemerintahan baru berdasarkan pemilu November 2020 terbentuk.

Penasihat Negara Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan anggota senior Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) lainnya juga ditahan pada hari yang sama.

Junta militer mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun dan berjanji untuk "mengambil tindakan" terhadap dugaan kecurangan dan pemalsuan pemilih selama pemilihan umum 8 November, yang dimenangkan oleh partai NLD secara mutlak.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x