JAKARTA, KOMPAS.TV - Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri berupaya membangu big data kependudukan.
Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh menjelasakan nantinya dalam big data kependudukan semua detail transaksi data yang dilakukan penduduk, seperti registrasi kelahiran, kematian, dan pindah domisili bisa masuk dalam data base.
Menurut Zudan, pergerakan data statistik kependudukan ini sangat bermanfaat, khususnya bagi para instansi pengguna data yang ingin mengetahui dengan pasti posisi atau gambaran penduduk sebenarnya secara real time by name by address.
Baca Juga: Ramai Keluhan Lembaga Masih Minta Fotokopi KTP-el, Dirjen Dukcapil: Saya Menduga Belum Kerja Sama
"Kegunaannya banyak sekali. Bagi perbankan dan industri keuangan bisa mengetahui siapa nasabahnya yang meninggal dunia atau pindah alamat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/3/2021).
Zudan mencontohkan sepanjang 4 bulan terakhir, Ditjen Dukcapil mendata pergerakan statistik kependudukan berupa jumlah penduduk yang lahir, meninggal dan pindah domisili.
Pada Nopember 2020 tercatat sebanyak 170.278 bayi lahir. Sebulan berselang, pada Desember jumlah bayi yang lahir sedikit menurun menjadi 146.693 jiwa.
Kemudian awal tahun 2021 pada Januari tercatat jumlah bayi lahir sebanyak 113.057 jiwa dan pada Februari 2021, jumlah bayi lahir turun menjadi 71.291 jiwa.
Baca Juga: Viral Video Bongkar Chip KTP-el Karena Dipakai untuk Lacak Lokasi, Ini Penjelasan Dukcapil
"Selama 4 bulan sejak Nopember 2020 hingga Februari 2021 jumlah pertambahan penduduk Indonesia sebanyak 501.319 jiwa," ujar Zudan
Selanjutnya data statistik kependudukan Dukcapil juga mencatat angka kematian selama 4 bulan terakhir yakni sebanyak 355.332 jiwa.
Rinciannya Pada Nopember 2020 penduduk yang meninggal dunia sebanyak 87.161 jiwa. Desember 2020 sejumlah 86.503 jiwa, Januari 2021 sebanyak 88.625 jiwa dan Februari 2021 penduduk meninggal sebanyak 93.043 jiwa.
Baca Juga: 27 Bayi Lahir di Hari Lahirnya Pancasila Dapat Penghargaan dari Pemkab Jember
Zudan menjelaskan untuk penduduk yang melakukan pindah domisili sejak Nopember 2020 hingga Februari 2021 sebanyak 2.034.715 jiwa.
Rinciannya pada Nopember 2020 sebanyak 508.069 jiwa penduduk pindah, kemudian Desember 2020 sebanyak 529.382 jiwa.
Pada awal 2021 di bulan Januari, penduduk yang pindah alamat sebanyak 498.213 jiwa, dan Februari 2021 jumlah sedikit meningkat menjadi 499.051 jiwa.
"Dukcapil melakukan updating data setiap hari berdasarkan pelaporan dari penduduknya. Tidak ada instansi di Indonesia yang mengupdate data penduduk setiap hari kecuali Dukcapil Kemendagri," ujar Zudan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.