Kompas TV entertainment lifestyle

Tanggapan Ahli Gizi Soal Diet Tya Ariestya yang Tuai Kontroversi

Kompas.tv - 6 Maret 2021, 07:20 WIB
tanggapan-ahli-gizi-soal-diet-tya-ariestya-yang-tuai-kontroversi
Nama Tya Ariestya masih ramai dibicarakann usai program dietnya menuai banyak perdebatan. (Sumber: Instagram/@tya_ariestya)
Penulis : Fiqih Rahmawati

JAKARTA, KOMPAS.TV – Nama Tya Ariestya kini menjadi kontroversi publik usai program dietnya dikritik oleh berbagai pihak.

Buku yang ditulis olehnya yang berjudul The Journey of #FitTyaAriestya juga tak luput dari perdebatan.

Salah satu yang mengunggah kritikan buku karya Tya Ariestya ini adalah akun Twitter @gizipedia_id yang menyoroti persoalan sayur yang disebut membuat badan menjadi gemuk.

“Awalnya bingung, knp bbrp pasien mulai tanya "Mba, emang sayuran bikin gemuk ya?" respon pertama, terfikir paling tabu budaya biasa pada bbrp orang. Makin lama, tambah banyak pertanyaan serupa. Lalu ketemulah salah satu penyebabnya. Yaitu, sebuah buku diet viral," tulis akun @gizipedia_id.

Lantas, benarkah sayuran menyebabkan kegemukan? Bagaimana diet yang benar? Berikut tanggapan dari ahli gizi, dilansir dari Kompas.com, Sabtu (6/3/2021).

Baca Juga: Tya Ariestya, Artis yang Pola Dietnya Dikritik di Media Sosial, Ada Apa?

Sayur tidak bikin gemuk, justru kaya nutrisi

Dokter Ahli Gizi, dr Tan Shot Yen, mengatakan bahwa sayur memiliki kadar kalori yang sangat rendah dan tidak menyebabkan kegemukan.

“Mana bisa bikin gemuk. Jadi gemuk kalau dihajar dressing. (Makan) salad dibanjur saos,” ujar Tan.

Tan mengatakan bahwa sayur merupakan sumber serat yang mengatur metabolisme lemak dan penyerapan gula dalam darah.

Serat yang tidak larut, kata Tan, adalah prebiotik yang berfungsi menghidupkan jasad renik dalam usus besar (probiotik) yang memiliki peran mengatur berat badan dan kekebalan tubuh.

Makanan yang memiliki serat tinggi, akan lebih lambat dicerna sehingga membuat seseorang tidak mudah lapar.

Tan juga mengatakan bahwa sayur kaya akan nutrisi seperti polifenol, antioksidan dan mineral. Sayur juga mudah didapat karena tumbuh di berbagai tempat dan negara.

“Kemopreventif sesungguhnya. Functional food. Mencegah penuaan dini, kanker dan penyakit degeneratif," kata Tan.

Baca Juga: Ngiler Nasi Padang tapi Lagi Diet, Gimana Dong?

Diet yang baik dan benar

Soal diet, Tan beranggapan bahwa diet bukan berarti membatasi konsumsi makanan yang masuk ke dalam tubuh, melainkan menjaga pola makan yang benar.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x