KOMPASTV - Penyakit asam lambung naik hingga kerongkongan, atau sering disebut Gerd, meningkat di Indonesia akibat gaya hidup tidak sehat. Kehidupan dengan stres tinggi dan makan makanan berlemak diyakini sebagai pemicu penyakit refluks gastroesofageal disease, atau gerd.
Naiknya asam lambung terjadi karena berbagai faktor, antara lain produksi asam lambung berlebihan, lambatnya pengosongan lambung, dan katup bagian bawah kerongkongan yang mencegah naiknya makanan atau asam di lambung tidak berfungsi. Meski gerd tak membahayakan keselamatan jiwa, nyatanya penyakit ini menurunkan kualitas hidup, karena akan mengganggu seseorang dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
Baca Juga: Ayo Sehat – Waspada Penularan COVID-19 pada Anak
Bahkan jika tak segera diatasi, gerd bisa menyebabkan berbagai komplikasi, dikarenakan asam lambung yang naik dapat mengiritasi dinding kerongkongan, sehingga luka yang ditimbulkan lambat laun makin luas, bahkan menyebabkan penyempitan kerongkongan bawah.
Gejala asam lambung naik biasanya ditandai oleh heartburn, yakni rasa nyeri dan panas di dada akibat asam lambung yang naik ke kerongkongan. Lalu juga regurgitasi, atau rasa pahit akibat asam yang terasa di bagian belakang mulut atau kerongkongan. Kemudian, bau napas tidak sedap, sulit menelan, batuk kronis, hingga panas dalam.
Baca Juga: AYO SEHAT - Gangguan Tidur “Sleep Apnea”
Jika gejala asam lambung naik tidak kunjung reda meski sudah minum obat, penderita gerd harus segera memeriksakan diri ke dokter, agar dapat menggunakan obat asam lambung sesuai resep dokter.
Follow us: https://www.instagram.com/ayosehat_kompastv/
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.