Kompas TV brandsight
BrandSight
Konten ini merupakan kerjasama KompasTV dengan P&G

Kontribusi Nyata P&G dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender

Kompas.tv - 10 Maret 2021, 10:32 WIB
Penulis : Elva Rini

KOMPAS.TV - Dalam realitas yang diciptakan tatanan budaya masyarakat Indonesia, kesetaraan gender merupakan cita-cita yang masih perlu diperjuangkan.

Badan Program Pembangunan PBB (UNDP) per 2018 mencatat, Indonesia berada pada peringkat 103 dari 162 negara atau negara terendah ketiga se-ASEAN dalam Indeks Kesetaraan Gender (IKG). Indonesia menempati angka  90,99 dalam Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan angka 72,1 dalam Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).

Dalam capaian tingkat pendidikan, Indonesia memang berkembang pesat mengisi ketimpangan antara laki-laki dan perempuan. Namun pada tingkat produktivitas, partisipasi angkatan kerja perempuan masih rendah.

Multi beban yang dialami perempuan baik dalam ruang domestik maupun ruang publik membuat perempuan lebih banyak bergerak dalam sektor informal seperti usaha kecil. 

Stigma internal perusahaan, hukum, hingga label yang diberikan masyarakat menjadi tantangan bagi perempuan yang melanjutkan jenjang karier lebih tinggi.

Mengutip United Nation Development Programme, tidak satu pun wilayah di negara dunia ketiga di mana perempuan menikmati kesetaraan yang sama dalam hak-hak hukum, sosial, dan ekonomi. Mengabaikan masalah kesetaraan berarti meninggalkan banyak pendapatan dan tertinggal dalam kemajuan.

Lantas, bagaimana peran perusahaan dalam mempersempit kesenjangan dan menuai manfaat ekonomi dari kesetaraan gender?

Komitmen P&G dalam #WeSeeEqual

Menyambut Hari Perempuan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 8 Maret, perusahaan multinasional Procter & Gamble (P&G) mengumumkan komitmen untuk mempercepat kesetaraan gender di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika dalam konferensi #WeSeeEqual summit 2021, Rabu, (17/2/2021).

Komitmen ini dinyatakan secara tegas P&G melalui gerakan #Unsaid dan #Undone, #WeSeeEqual yang digelar pertama kali secara virtual dalam sidang Sustainable Goals UN United Nations (UN) ke-5 terkait tindakan strategis dalam mengatasi ketidaksetaraan gender.

Konferensi yang berkolaborasi dengan UN Women ini turut melibatkan tokoh ternama, di antaranya Wakil Direktur Eksekutif Wanita PBB Anita Bhatia, mantan CEO & Chairwoman PepsiCo Indra Nooyi, Pengusaha dan Filantropi Bonang Matheba, serta aktor, produser, dan UNICEF Goodwill Ambassador Priyanka Chopra.

Presiden P&G untuk Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika Magesvaran Surajan menyatakan P&G akan mengedukasi lebih dari 30 juta remaja putri mengenai pubertas dan kebersihan melalui program “Always and Whisper Keeping Girls in School” selama tiga tahun ke depan.

Melalui program “Share the Care”, kebijakan cuti berbayar untuk orang tua di wilayah Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika telah diperbarui. Orang tua berhak atas cuti melahirkan selama 8 minggu untuk ayah dan opsi cuti fleksibel dari mulai 14 hingga 24 minggu untuk ibu.

P&G berkomitmen untuk mencapai keseimbangan gender 50-50 di seluruh manajemen Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika pada akhir tahun 2022.

Magesvaran mengungkapkan, “kami telah membuat kemajuan besar dalam kesetaraan gender dan kami tidak bisa membiarkannya terkikis.” 

Ia menambahkan, “kita perlu bertindak sekarang untuk memastikan bahwa sementara kita terus menanggapi krisis kesehatan dan ekonomi, kita menemukan cara untuk memajukan pemberdayaan ekonomi dan kesetaraan perempuan, dalam pendidikan, di rumah dan di tempat kerja.”

“Di P&G, kami akan terus menggunakan suara perusahaan kami di forum seperti #WeSeeEqual untuk mendorong diskusi dan tindakan pada masalah yang penting," pungkas Magesvaran.

Kontribusi P&G Indonesia

Sementara masih banyak perusahaan yang enggan mempekerjakan karyawan perempuan, P&G Indonesia berusaha membangun lingkungan kerja yang menjunjung tinggi kesetaraan, meruntuhkan stereotip gender tradisional, dan mewujudkan budaya inklusi yang menguntungkan perempuan dan laki-laki.

Bagi P&G, kesetaraan karyawan merupakan prioritas utama dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan. Di awal 2019, P&G Indonesia menjadi perusahaan pertama yang menetapkan cuti berbayar selama 1 bulan untuk karyawan laki-laki yang baru memiliki anak.

Di awal tahun 2021, program “Share the Care” diluncurkan untuk memperpanjang kebijakan cuti paternitas menjadi 2 bulan untuk ayah di samping cuti dengan opsi fleksibel dari 3,5 – 6 bulan untuk ibu.

Cuti paternitas diberikan untuk mendukung peran karyawan sebagai orang tua di rumah. Secara konsisten, P&G memberikan benefit dalam aspek inklusifitas dan kesetaraan karyawan.

Tak hanya kebijakan cuti, P&G juga menyediakan ruang laktasi dan tempat penitipan anak sehingga karyawan perempuan dapat bekerja dengan nyaman.

Presiden Direktur P&G Indonesia LV Vaidyanathan yakin, budaya kerja yang inklusif dapat membangun keterlibatan karyawan dalam lingkup pekerjaan. Dengan demikian, karyawan bisa fokus berkontribusi dan bekomitmen dalam produktivitas perusahaan.

“Saat Perusahaan membangun tempat kerja yang inklusif, karyawan dapat melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Keterlibatan karyawan dan keterikatan dalam lingkup pekerjaan akan membawa dampak positif,” tutupnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x