Kompas TV internasional kompas dunia

Korea Selatan Selidiki Kematian Dua Orang Setelah Disuntik Vaksin AstraZaneca

Kompas.tv - 4 Maret 2021, 11:33 WIB
korea-selatan-selidiki-kematian-dua-orang-setelah-disuntik-vaksin-astrazaneca
Vaksin Oxford-AstraZaneca. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu

SEOUL, KOMPAS.TV - Korea Selatan sedang menyelidiki kematian dua orang, yang meninggal beberapa hari setelah menerima vaksin Covid-19 dari AstraZeneca. Keduanya diketahui memiliki penyakit bawaaan yang telah ada sebelum divaksin.

AstraZeneca mengatakan pihaknya mengetahui penyelidikan yang sedang dilakukan oleh Korea Selatan. Menurut mereka, keamanan vaksin telah dipelajari secara ekstensif dalam uji klinis dengan data, bahwa secara umum vaksin dapat ditoleransi dengan baik.

“Kantor Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA) sedang melakukan survei epidemiologi dengan otoritas lokal yang relevan, untuk memastikan hubungan dengan imunisasi,” kata Direktur KDCA, Jeong Eun-kyeong, seperti dikutip dari Reuters.

Baca Juga: PBB Setujui Vaksin AstraZaneca, Benarkah Negara Miskin Jadi Prioritas Penerima Vaksin?

Namun pihaknya belum menghubungkan kematian kedua orang tersebut dengan pemberian vaksin.

Satu orang yang meninggal merupakan pasien panti jompo berusia 63 tahun dengan penyakit serebrovaskular. “Ia mengalami gejala termasuk demam tinggi, setelah diberi vaksin empat hari lalu,” kata Jeong.

Pria itu dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar pada hari Selasa. Namun dikutip dari kantor berita Yonhap, ia meninggal setelah menunjukkan gejala keracunan darah dan pneumonia.

Sedangkan satu orang lainnya yang meninggal, merupakan pasien panti jompo yang berusia 50-an dengan gangguan jantung dan diabetes. Ia meninggal pada Rabu (3/3/2021) setelah menderita beberapa serangan jantung. Ia menerima suntikan vaksin satu hari sebelumnya.

Baca Juga: Brasil Setujui Penggunaan Sinovac dan AstraZaneca, Tolak Penggunaan Sputnik V

KDCA mengatakan dari orang yang telah menerima vaksin virus corona, sebanyak 207 mengalami reaksi merugikan, termasuk tiga kasus reaksi alergi parah, yang dikenal sebagai anafilaksis.

Jeong mengatakan, tidak ada kasus kematian akibat menerima vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca atau Pfizer / BioNTech. Namun demikian, ia mendorong warga untuk mendapatkan vaksin ketika dalam keadaan sehat.

Korea Selatan mulai memvaksinasi populasinya minggu lalu. Hingga Selasa tengah malam, 85.904 orang telah menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca dan 1.524 telah diberi suntikan Pfizer, kata KDCA dalam sebuah pernyataan.

Korea Selatan melaporkan 444 kasus Covid-19 baru yang dikonfirmasi pada hari Selasa, naik dari 344 pada hari Senin, meningkatkan penghitungan negara menjadi 90.816 infeksi, dengan 1.612 kematian.

Badan tersebut sebelumnya mengatakan akan memberikan kompensasi lebih dari 430 juta won ( sekitar Rp 5.400.000.000) untuk kematian akibat vaksin Covid-19.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x