Kompas TV internasional kompas dunia

Sebuah Dokumen Tak Sengaja Buktikan China Ingin Mengurangi Populasi Etnis Uighur

Kompas.tv - 3 Maret 2021, 21:18 WIB
sebuah-dokumen-tak-sengaja-buktikan-china-ingin-mengurangi-populasi-etnis-uighur
Kamp kerja paksa etnis Uighur di Xinjiang. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Ahmad Zuhad

XINJIANG, KOMPAS.TV - Sebuah penelitian mengenai program kerja pemerintah China bagi etnis minoritas Uighur tak sengaja beredar di dunia maya. Dokumen itu menyebutkan, salah satu tujuan program kerja itu adalah untuk mengurangi populasi etnis Uighur.

Mengutip The Guardian, laporan penelitian itu dibuat oleh akademisi Universitas Nankai. Dokumen itu telah dihapus pada pertengahan 2020, tetapi salinannya diarsipkan oleh  Dr Adrian Zenz, pakar antropologi Jerman. 

Dokumen ini menambah banyak bukti bahwa pemerintah China upaya persekusi warga Uighur. Para pakar hak asasi manusia menyebut hal ini sebagai genosida budaya.

Baca Juga: Disebut Lakukan Genosida terhadap Muslim Uighur, China Kutuk Pernyataan Belanda

Pemerintah China membantah tuduhan kerja paksa dan pemindahan tenaga kerja di Xinjiang. Mereka mengatakan program ini berjalan sukarela dengan tujuan pengentasan kemiskinannya. 

Namun, laporan Universitas Nankai menyebut program ini sebagai tindakan jangka panjang yang "tidak hanya mengurangi kepadatan populasi Uighur di Xinjiang, tetapi juga merupakan metode penting untuk mempengaruhi, mencairkan, dan mengasimilasi minoritas Uighur."

“Biarkan secara bertahap pemikiran dan pemahaman mereka berubah, nilai dan pandangan mereka tentang hidup berubah melalui perubahan lingkungan dan melalui kerja buruh,” tulis laporan itu.

Para akademisi Universitas Nankai merekomendasikan pemerintah memperluas program ini ke wilayah timur dan tengah China untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja.

Laporan tersebut menekankan bahwa program-program bersifat “sukarela”, tetapi secara bertolak-belakang menyebut detail target ekspor pekerja dan kebutuhan penjaga keamanan dalam tim pencari tenaga kerja.

Penelitian itu juga menunjukkan pemerintah China telah bertindak terlalu jauh. Kampanye menjelek-jelekkan Uighur di China telah mengakibatkan beberapa pemerintah lokal dan provinsi menolak menerima pekerja dari Xinjiang dengan "alasan keamanan". 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x