JENEWA, KOMPAS.TV - Para peneliti di Swiss telah meluncurkan uji coba pelatihan untuk melihat apakah anjing pelacak dapat mendeteksi orang yang terinfeksi Covid-19.
Tiga ekor anjing sedang dilatih oleh para peneliti dari Rumah Sakit Universitas Jenewa (Geneva University Hospitals/HUG) selama empat pekan, seperti dilaporkan Xinhua, Rabu (03/03/2021) dengan memaparkan sampel orang yang sakit dan sehat kepada anjing-anjing tersebut.
Setelah itu, anjing-anjing tersebut akan menjalani tes mengendus keringat (sweat-sniffing) untuk melihat apakah mereka dapat mengidentifikasi individu yang terinfeksi, ungkap rumah sakit itu dalam sebuah pernyataan daring pada Selasa (02/03/2021).
Jika berhasil, "penggunaan anjing untuk penapisan (screening) COVID-19 dapat dipertimbangkan di Swiss," lanjut pernyataan tersebut.
Baca Juga: Anjing Pelacak di Jerman Dilatih Untuk Deteksi Covid-19, Hasilnya 94 Persen Akurat!
Studi itu, yang merupakan kolaborasi antara HUG, rumah sakit universitas terbesar di Swiss, bersama Angkatan Darat Swiss dan Departemen Keselamatan dan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), diperkirakan akan menunjukkan hasil akhir pada Maret.
Hasil awal dari Prancis, Jerman, dan beberapa negara lain menunjukkan bahwa anjing pelacak yang terlatih mampu mendeteksi orang yang terinfeksi COVID-19, papar pernyataan tersebut.
Anjing pelacak dapat menjadi sebuah alternatif yang murah, relatif sederhana, dan ramah untuk metode penapisan yang saat ini digunakan guna memperlambat penularan COVID-19, imbuh Dr. Manuel Schibler, dokter dari Departemen Penyakit Menular di HUG.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.