JAKARTA, KOMPAS.TV- Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar para pejabat negara mau menggunakan produk UMKM lokal. Salah satunya dalam rangka pengadaan barang dan jasa pemerintahan.
Apalagi, produk UMKM Indonesia memiliki potensi yang sangat kuat dan perlu dikembangkan sehingga memiliki nilai tambah dan dapat mendorong keunggulan daerah-daerah di Tanah Air.
"Masih banyak pejabat kita yang mengabaikan aturan yang sudah ada, untuk gunakan produk dalam negeri. Selama produk itu bisa dibuat di dalam negeri dan sudah masuk LKPP," kata Luhut dalam Pembukaan Karya Kreatif Indonesia 2021 yang ditayangkan melalui YouTube, Rabu (3/3/2021).
Baca Juga: Respons Luhut Soal Julukan “Luhut Lagi, Luhut Lagi”: Saya Tidak Mau Tidak Holistik
Dia juga mengatakan selama ini sebetulnya potensi belanja pemerintah sangat besar, sebagian dari anggaran belanja barang dan modal harusnya digunakan untuk membeli produk UMKM lokal.
"Kita terkadang tidak melihat betapa Indonesia betapa sangat kaya, kita miliki belanja barang dan modal lebih dari Rp 1.200 triliun. Kalau angka ini, setengahnya saja digunakan membeli produk dalam negeri itu bisa membuat jutaan lapangan kerja," terang Luhut.
Acara Karya Kreatif Indonesia digelar oleh Bank Indonesia (BI), untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja (BWI) yang merupakan program pemerintah.
Baca Juga: Luhut Bantu Sandiaga Uno Urus Toilet di Danau Toba
"Akhirnya, hari ini, saya Gubernur BI dengan sengaja meminta ayo belanja, belanja, belanja! Setelah ini pak Menko Luhut, pak Teten, pak Sandiaga, Pemda dan semuanya belanja-belanja UMKM, dengan QRIS dan e-catalog," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam acara yang sama.
Untuk mendukung kemudahan berbelanja produk UMKM sendiri, BI terus menggenjot penggunaan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia alias QRIS. Tahun ini ditargetkan akan ada 12 juta UMKM yang menggunakan QRIS.
Baca Juga: BLT UMKM Lanjut di Bulan Maret, Ini Cara Daftarnya
BI sudah memperluas penggunaan QRIS ke seluruh Indonesia dengan menggerakkan 46 Kantor Perwakilan BI di dalam negeri, khususnya meningkatkan pengunaan QRIS Tanpa Tatap Muka (TTM).
BI juga mengunggah produk-produk UMKM ke dalam platform digital e-katalog. Melalui e-katalog dan pembayaran yang mudah menggunakan QRIS, masyarakat semakin mudah mendapatkan akses menjangkau produk UMKM.
"Kami juga unggah produk UMKM ini ke platform digital, kita bikin e-catalog, kita kurasi, dan kami unggah. Kami ajak belanja UMKM ini begitu mudahnya, ada QRIS, ada e-catalog, tinggal sentuh bisa kita lakukan," ujar Perry.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.