Gianyar, KOMPASTV - Program kota tanpa kumuh atau kotaku adalah satu dari sejumlah upaya strategis direktorat jenderal cipta karya kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat PUPR. Kota tanpa kumuh merupakan transformasi dari pemberdayaan program pnpm mandiri perkotaan untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh ditanah air. Di bali sendiri upaya penanganan permukiman kumur telah dilakukan pada beberapa kabupaten. Salah satunya adalah kabupaten gianyar. Ada 7 hal yang dijadikan indikator untuk mengklasifikasikan suatu lokasi disebut kumuh, diantaranya adalah kondisi bangunan, kondisi jalan lingkungan, ketersediaan air minum, kondisi drainase lingkungan, permasalahan limbah atau sanitasi, persampahan, dan pengelolaan bahaya kebakaran. Di kabupaten gianyar saat ini masih ada 8 desa di 3 kecamatan yang termasuk dalam kawasan kumuh. Kedepannya berbagai upaya akan dilakukan pemerintah kabupaten gianyar dalam menangani kawasan kumuh tersebut sehingga gianyar menjadi kawasan bersih, nyaman dan aman tanpa kumuh.
Berdasarkan SK tahun 2014 gianyar telah tuntas mencapai nol kumuh secara numerik dari perhitungan permen pupr nomor 2 tahun 2016. Kepala badan perencanaan pembangunan daerah bappeda kabupaten gianyar mengatakan akan merancang program-program dan konsen terhadap 8 desa di 3 kecamatan yang saat ini masih dikategorikan sebagai kawasan kumuh. Di kabupaten gianyar penataan kawasan-kawasan kumuh mulai digencarkan hingga ke tingkat desa, seperti yang terlihat di desa peliatan kecamatan ubud gianyar. Desa peliatan sebagai desa rencana dikenal dengan potensinya di bidang seni, baik seni tari, seni patung , hingga seni lukis.
Dengan potensi yang dimiliki desa ini kerap dikunjungi para wisatawan yang berlibur ke bali. Selain membeli beraneka kerajinan hasil karya warga setempat, para wisatawan yang datang juga antusias menyaksikan ragam pertunjukan seni yang ditampilkan di desa setempat. Selain itu desa peliatan juga merupakan desa yang mendapat pendampingan dari program kotaku, dan masuk dalam kategori lokasi pencegahan kumuh.
Di desa ini terdapat beberapa titik yang dulunya sangat kumuh, kini telah menjadi kawasan ramai dikunjungi warga. Seperti sungai tukad pangkung ini. Setelah di tata dan di bersihkan sungai ini menjadi tempat permandian bagi warga setempat. Terlebih di sungai ini juga di hiasi dengan patung-patung yang sarat akan cerita-cerita budaya bali. Dalam menjaga kebersihan sungai dan lingkungan di desa peliatan ini, juga dibentuk komunitas pego atau peliatan ngogo. Pego ini adalah wadah bagi warga di desa peliatan khususnya anak muda untuk memperbaiki kondisi lingkungan.
Untuk mewujudkan sebuah desa atau wilayah yang bersih, nyaman dan aman dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, baik warga, pemerintahan desa pemerintah kabupaten dan kepala daerah sebagai pemegang kebijakan. Dengan sinergi yang baik akan mampu menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan , yang pada akhirnya bermuara pada pemeliharaan yang kedepannya dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Melalui program kotaku mari kita wujudkan permukiman layak huni dan berkelanjutan. #programkotaku #gianyarmaju #penanganankumuhdigianyar
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.