JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat politik Rocky Gerung mengkritik keras kebijakan pemerintah yang membuka izin investasi untuk industri minuman keras (miras). Pemerintah dianggap telah mengeksploitasi tradisi nusantara untuk mencari keuntungan.
Rocky mengakui bahwa miras memang dijadikan minuman tradisi nusantara di sejumlah daerah di Indonesia. Ada pula yang menjadikan miras untuk pergaulan supaya lebih santai dan tidak ada kekakuan.
Selain itu, Rocky mencontohkan di Manado, para petani khususnya yang tinggal di pegunungan juga kerap minum alkohol saat bangun pagi dan bekerja.
Baca Juga: Ini Alasan PBNU Tolak Investasi Miras, Tak Berubah Sejak Zaman SBY
"Di tempat saya petani itu minum alkohol terutama di gunung-gunung karena ingin bekerja pagi-pagi jadi itu untuk menaikan spirit batin sekaligus mempercepat metabolisme," kata Rocky Gerung di kanal YouTube pribadinya pada Senin (2/3/2021).
Namun demikian, menurut Rocky, pemerintah jangan memanfaatkan tradisi-tradisi tersebut untuk mencari keuntungan.
"Jadi jangan dianggap bahwa kalau ada tradisi itu maka berarti mabuk-mabuk itu ada juga di dalam kultur itu kan. Dan ini kacaunya cara melihatnya pemerintah," ujarnya.
Lebih lanjut, Rocky menilai bahwa tradisi maupun ritual mengonsumsi miras hanya sebagai local wisdom atau kearifan lokal. Namun bukan berarti pemerintah seenaknya bisa mengeruk devisa dari tradisi tersebut.
"Jadi bagian ritual itu adalah local wisdom (kearifan lokal). Nah, ini pemerintah mengeksploitasi lokal wisdom itu untuk menutup kedunguan anggaran, kan ini persoalannya. Jadi yang mabuk pemerintah yang bakal disalahin rakyat jadinya kan," tegasnya.
Baca Juga: Reaksi Keras Habib Rizieq Shihab Setelah Jokowi Legalkan Investasi Miras
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.