JAKARTA, KOMPAS.TV - Manuver Jhoni Allen Marbun terhadap Partai Demokrat semakin terang-terangan. Mantan politikus Partai Demokrat itu bahkan menyebut bahwa Demokrat bukanlah partai dinasti.
Hal tersebut mengingat bahwa posisi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang merupakan putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Selain itu, Jhoni juga membantah pernyataan kerasnya itu lantaran dirinya sakit hati dipecat partai berlambang mercy tersebut.
Baca Juga: Jhoni Allen Blak-blakan, Bongkar Cara SBY Kudeta Anas Urbaningrum dari Kepemimpinan Partai Demokrat
"Oh tidak ada sama sekali, tidak ada urusan sakit hati di sini. Ini urusannya adalah mengembalikan Partai Demokrat kepada partai demokratis milik rakyat bukan milik dinasti," katanya dalam program KOMPAS PETANG, Senin (1/3/2021).
Jhoni lantas menuding Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pengingkaran sejarah partai dan pernah melakukan kudeta.
Kudeta yang dimaksud Jhoni Allen adalah saat Anas Urbaningrum menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
"Jelas saya saksi utama pada saat Anas Urbaningrum berurusan dengan hukum. SBY langsung memutuskan membentuk Presidium. Sementara Presidium itu tidak dikenal di Partai Demokrat. Beliau menjadi Ketua Presidium, Anas menjadi Wakil Ketua Presidium dan yang lain semua diam. Anas tidak mau terima bahkan mau keluar," terangnya.
Tak hanya itu, Jhoni Allen juga menuding SBY berbohong soal bekerja keras di awal pendirian Partai Demokrat dan bukan pendiri partai itu.
Jhoni menyatakan SBY tidak pernah bekerja keras untuk meloloskan Partai Demokrat dalam Pemilu 2004. Hal ini berbeda dengan apa yang selalu disampaikan SBY ke publik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.