DUBAI, KOMPAS.TV – Sebuah kapal kargo milik Israel yang mengalami ledakan misterius di Teluk Oman, bersandar di pelabuhan Dubai, Uni Emirat Arab (UAE) pada Minggu (28/2) untuk melakukan perbaikan. Peristiwa ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran, Israel, Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi di perairan Timur Tengah.
Associated Press melaporkan, kapal kargo raksasa Helios Ray milik Israel bersandar di pelabuhan Rashid, Dubai pada Minggu (28/2). Meski dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam ledakan tersebut, kapal kargo mengalami kerusakan berupa sejumlah lubang. Menurut sejumlah pejabat pertahanan AS, terdapat 2 lubang di sisi kiri dan 2 lubang di sisi kanan badan kapal tepat di atas batas garis air.
Sebelum lepas sauh dari Timur Tengah menuju Singapura, kapal kargo Helios Ray telah menurunkan muatan sejumlah mobil di pelabuhan-pelabuhan di Teluk Persia. Namun, ledakan yang terjadi saat kapal tengah berlayar dari pelabuhan Dammam di Arab Saudi keluar Teluk Oman itu memaksa kapal berbelok ke Dubai, UAE untuk melakukan perbaikan.
Baca Juga: Perang Antara Iran, Amerika Serikat dan Arab Saudi Ternyata Telah Diramalkan 800 Tahun Lalu
Masih belum jelas apa yang menyebabkan ledakan tersebut, namun insiden itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran terkait kesepakatan nuklir 2015. Iran telah berupaya menekan pemerintahan Presiden Joe Biden untuk memberi keringanan atas sanksi AS terhadap Iran. Sanksi ini diberlakukan oleh Presiden Donald Trump di bawah kesepakatan dengan sejumlah negara lain yang menjadi kekuatan dunia.
Ledakan di kapal kargo Helios Ray yang terjadi pada Jumat (26/2) mengingatkan akan serangkaian serangan terhadap kapal-kapal tanker minyak asing pada 2019 yang dituduh AS telah dilakukan oleh Iran. Teheran membantah peran apapun dalam sejumlah serangan yang terjadi di dekat Selat Hormuz yang menjadi titik penghubung minyak utama itu.
Sejumlah pejabat Israel menduga, Iran bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi di kapal kargo tersebut. Dalam pidatonya di sebuah pangkalan militer pada Minggu (28/2), Kepala Staf Militer Israel Aviv Kochavi menuding Iran telah melancarkan operasi terhadap sasaran sipil. Tuduhan ini kemudian dikonfirmasi oleh tentara Israel mengacu pada serangan terhadap kapal kargo tersebut.
Baca Juga: PM Israel: Perubahan Kebijakan Amerika Serikat Bisa Bikin Iran Punya Senjata Nuklir
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menyuarakan kekhawatirannya akan ancaman Iran terhadap Israel. Dalam pidatonya, ia menambahkan, “Tentara Israel tengah bekerja membangun kekuatan dan bersiap atas segala skenario, termasuk jika kami harus mengambil tindakan operasi untuk mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir.”
Sementara itu pada Minggu (28/2), kelompok pemberontak Houthi di Yaman yang didukung oleh Iran mengklaim bertanggung jawab atas serangan penembakan rudal balistik dan 9 drone bermuatan bom di sejumlah lokasi sensitif di Riyadh, ibukota Arab Saudi pada malam sebelumnya. Juru bicara Houthi, Yahia Sarei menambahkan, 6 drone bermuatan bahan peledak lain menargetkan sejumlah lokasi posisi militer di kota Acha dan Khamis Mushait di barat-daya Arab Saudi. Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, ledakan rudal di Riyadh yang telah menyebarkan pecahan peluru membuat warga sekitar terkejut.
Pemerintah Iran belum berkomentar terkait insiden ini.
Baca Juga: Iran Pastikan Pembalasan atas Pembunuhan Ahli Nuklir Moshen Fakhrizadeh Jadi Prioritas
Namun, harian garis keras Iran, Kayhan – yang pemimpin redaksinya ditunjuk langsung oleh Pemimpin Agung Ayatollah Ali Khamenei – menduga bahwa Helios Ray kemungkinan berada dalam misi spionase di wilayah tersebut. Helios Ray diduga terjebak dalam penyergapan yang dilakukan oleh cabang poros perlawanan, merujuk pada jaringan Iran di wilayah tersebut.
Iran juga telah menyalahkan Israel atas serangkaian serangan baru-baru ini, termasuk sebuah ledakan misterius pada musim panas tahun lalu yang menghancurkan sebuah pabrik perakitan canggih nuklir dan pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh, seorang ilmuwan Iran yang mendirikan program nuklir militer Iran 2 dekade lalu.
Baca Juga: Israel Resmi Buka Kedutaan di Uni Emirat Arab
Sumpah Iran untuk membalas pembunuhan Fakhrizadeh telah menimbulkan kekhawatiran di Israel, yang telah meningkatkan aktivitasnya di kawasan Teluk menyusul normalisasi negara itu dengan UAE dan Bahrain.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.