Kompas TV nasional politik

Pemecatan 7 Kader, Demokrat: Jangan Lagi Bawa-Bawa Nama Partai!

Kompas.tv - 27 Februari 2021, 20:46 WIB
pemecatan-7-kader-demokrat-jangan-lagi-bawa-bawa-nama-partai
Partai Demokrat memecat tujuh kader dan politikus mereka. (Sumber: KompasTV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Demokrat menegaskan kepada tujuh kader atau politikus yang telah dipecat untuk tidak lagi membawa nama partai dalam kegiatannya.

"Jangan bawa-bawa nama Demokrat atau mengatasnamakan Demokrat dalam kegiatannya," tegas Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam pernyataan yang dikirimkan kepada Jurnalis KompasTV Valentina Sitorus, Sabtu (27/2/2021).

Menurut Herzaky, hak mereka untuk membawa nama Partai Demokrat telah gugur karena telah dipecat atau diberhentikan dengan secara tidak hormat.

"Maka gugurlah hak mereka sebagai anggota Partai Demokrat secara otomatis, jangan bawa mereka dalam keterlibatan Partai Demokrat," ujar Herzaky.

Pemberhentian tujuh kader dan politikus Partai Demokrat itu, papar Herzaky, telah melalui proses dan mekanisme yang sesuai dengan ketentuan dan aturan internal partai.

Selain itu juga bagian dari pemenuhan aspirasi dan desakan para kader ketua DPC dan DPD untuk memecat mereka.

"Memecat para pengkhianat yang berkongsi dengan pihak eksternal untuk mengambil alih Partai Demokrat dengan melakukan KLB secara inkonstitusional dan ilegal," tuturnya.

Baca Juga: Demokrat Berhentikan Tidak Hormat 7 Kader Pengkhianat Partai

Seperti diketahui, dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTV pada Jumat (26/2/2021), Partai Demokrat secara resmi memecat tujuh kader senior mereka.

Tujuh kader tersebut adalah, Marzuki Alie, Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya.

Keputusan pemberhentian tetap dengan tidak hormat kepada mereka berdasarkan rekomendasi Dewan Kehormatan Partai Demokrat.

Mereka dianggap, telah merugikan dan berlaku buruk terhadap Partai Demokrat.

“Dengan cara mendiskreditkan, mengancam, menghasut, mengadu domba, melakukan bujuk rayu dengan imbalan uang dan jabatan, menyebarluaskan kabar bohong dan fitnah serta hoaks."

Baca Juga: Demokrat Sebut Aspirasi Pemecatan Atas Nama Kader, Marzuki Alie: Nabok Nyilih Tangan

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x