Kompas TV bisnis kebijakan

Pemerintah Pertimbangkan Sinopharm dan Moderna untuk Vaksin Mandiri

Kompas.tv - 27 Februari 2021, 07:30 WIB
pemerintah-pertimbangkan-sinopharm-dan-moderna-untuk-vaksin-mandiri
sebotol vaksin Moderna COVID-19 di atas meja sebelum digunakan di Topeka, AS. Badan obat-obatan Uni Eropa pada hari Rabu 6 Januari 2021 memberikan lampu hijau untuk vaksin COVID-19 Moderna Inc. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Dina Karina

JAKARTA, KOMPAS.TV- PT Bio Farma kini tengah menjajaki kemungkinan pengadaan vaksin mandiri atau vaksin gotong royong dengan sejumlah produsen vaksin.

Vaksin gotong royong adalah vaksin yang akan diberikan perusahaan kepada karyawannya secara gratis.

Baca Juga: Izin Vaksin Mandiri Terbit, Pengusaha: Bisa Masuk ke BPJS Kesehatan Nggak?

“Kami mulai bekerja sama, memulai pembicaraan dengan Sinopharm Beijing, China dengan platform inactivated. Ini sama dengan Sinovac,” kata Juru bicara PT Bio Farma untuk vaksinasi, Bambang Heryanto , dalam konferensi pers virtual, Jumat (26/2/2021). 

Kimia Farma nantinya akan menangani pengadaan vaksin dari Sinopharm. Lalu ada jenis vaksin lain yang akan digunakan, yaitu Moderna, vaksin dari AS dengan Platform MRNA.

Baca Juga: Ribuan Perusahaan Siap Gelar Vaksin Gotong Royong

Bio Farma pun terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terutama Kemenkes, untuk menyiapkan agar program vaksinasi pemerintah maupun gotong royong bisa berjalan lancar.

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan,  vaksin Sinovac, AstraZeneca, Novavax dan Pfizer tidak digunakan dalam vaksinasi gotong royong.

"Sehingga kita bisa memastikan tidak akan ada kebocoran vaksin tersebut yang akan digunakan untuk vaksin gotong royong," kata Nadia dalam konferensi pers, Jumat (26/2/2021).

Vaksin yang akan digunakan untuk vaksin gotong royong memang harus berbeda dengan vaksin gratis pemerintah.
Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x